Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Wednesday 28 August 2019

HASIL PUBEX 2019 Semen Indonesia,tbk (SMGR)




HASIL PUBEX 2019
Semen Indonesia (SMGR)

1. SMGR adalah salah satu pemain semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas terpasang 53 juta ton (vs INTP kapasitas terpasang 25.5 juta ton) dan memiliki pangsa pasar 53% per Juli 2019. Saham SMGR dimiliki Pemerintah sebesar 51%. Fasilitas produksi SMGR berada di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Vietnam. Tingkat utilisasi SMGR sktr 87% vs rata2 utilisasi industry sekitar 70%.

2. Saat ini di Indonesia ada total 14 pemain dengan total kapasitas 2019 (termasuk SMGR) sebesar 110 juta ton. Kondisi saat ini masih oversupply sekitar 30 jutaan ton. (oversupply sudah terjadi sejak 2014-2015 hingga saat ini).

3. Porsi penjualan Bag Cement masih mendominasi dibandingkan Bulk Cement, akan tetapi mulai terjadi penurunan di penjualan Bag Cement karena sekarang masyarakat mulai beralih mencari produk turunan semen, contohnya seperti ready mix, dll. Untuk penjualan dari semen bulk, sekitar 20-25% dari porsi penjualan bulk Perseroan ini untuk proyek Pemerintah.

4. Cara atasi oversupply cement: Perseroan mulai masuk ke produk2 bahan bangunan karena mereka memberikan nilai tambah daripada menjual hanya semen. Selain itu, karena saat ini SMGR sudah memiliki koneksi ke sekitar 80.000 penjual bahan bangunan di seluruh Indonesia, channel ini akan berguna untuk pasarkan produk baru Perseroan. Selain itu, Perseroan juga ekspor bukan hanya ke Vietnam, tapi juga masuk ke China, karena disana ada issue environment sehingga harus impor. Di Vietnam sendiri, SMGR ada anak usaha yaitu Tang Long Cement (TLCC) akan tetapi kontribusinya tidak besar karena hanya sekitr 2 juta ton per tahun.

5. Efek dari pemindahan Ibukota ke Kalimantan kelihatannya akan menguntungkan karena SMGR memiliki market share di Kalimantan sebesar 46.3% (brandnya sudah kuat disana). Kompetitor terbesar CONCH, sedangkan untuk INTP walaupun ia memiliki Plant di KalSel, kemungkinan ongkos kirimnya akan buat cost INTP lebih tinggi.

6. Strategi Perseroan: Jaga Profitabilitas, walaupun masih oversupply dan masuk ke bisnis building material.

7. Kinerja keuangan tahun ini diprediksi flat, untuk tahun depan prediksi demand semen bs naik 4-5%, lalu juga Perseroan akan lakukan cost efisiensi (melihat efek penggabungan holcim bisa tekan cost sampai seberapa besar). Cost akibat akuisisi Holcim juga nanti akan mengecil krn ada refinancing.

Regards
Andre Mpp

No comments: