Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Thursday 30 September 2010

REKOMENDASI TRADER

IHSG Masih akan bergerak pelan ke 3600
Ihsg masih akan berpotensi ke 3600 secara perlahan..
walaupun kemungkinan masih ada koreksi ke arah 3400, namun rekomendasi kuat di target 3600..


TLKM target ke 9800
saham tlkm jika golden cross ke harga ke 9500..
maka akan rally ke 9800... wait and see karena secara jangka pendek saham ini akan koreksi 9100 dulu.. dan buy di harga 9050 -9150...


BBRI death cross akan ke 9600
saham BBRI kemungkinan akan terkoreksi dalam dengan di dukungnya awal death cross di harga 10100.. jika saham bbri tidak dapat kembali ke harga 10100 pada penutupan hari ini sell dulu aja di harga 10.000 karena saham BBRI akan terkoreksi menuju harga 9600..

BBKP Death cross Sell 730
saham BBKP death cross di harga 750 kemaren.. rekomendasi saya sell dahulu saham ini di 730 karena akan terjadi koreksi perlahan ke harga 680.. karena secara teknikal jika saham ini tidak berhasil

TINS Sell 2850
saham TINS secara teknikal akan terjadi koreksi tipis di harga 2700 secra jangka pendek..
namun saham TINS masih akan rally ke harga 2950.. jika ingin mengkoleksi saham TINS BUY di harga 2700 - 2750.. dan SELL di harga 2950


MEDC RALLY ke 3600

saham MEDC awal golden cross kemaren membuat para investor ragu jika MEDC dapat tembus di atas 3275.. namun kemaren saham MEDC justru terbang ke 3375 dan close ke 3300..
dan kenaikan ini akan berlanjut signifikan ke 3600.. SELL dengan target 3500 - 3600 jika ingin profit taking..

INFO IHSG

Indeks Saham Masih Terancam Melemah!

Ilustrasi

JAKARTA - Ancaman pelemahan atas Indeks Harga Saham Gabungan tampak belum reda. Di mana tekanan jual atas saham bluechip masih akan terjadi pada perdagangan hari ini.

"Hari ini kami melihat tekanan jual akan kembali muncul sehingga indeks berpotensi bergerak melemah," jelas analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada okezone di Jakarta.

Dia menjelaskan, jika sejumlah saham tampak sudah overbought. Sehingga akan sangat rentan atas aksi profit taking. "Naiknya indeks dalam beberapa hari terakhir telah membawa beberapa saham telah memasuki area overbought," imbuhnya.

Di tambah lagi dengan berkonsolidasinya tiga indeks utama Amerika Serikat (AS). Di mana pada perdagangan hari Rabu (29/9/2010) waktu setempat, Dow Jones turun 22,86 poin atau 0,21 persen ke 10.835,28. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 2,97 poin atau 0,26 persen ke 1.144,73, begitu juga Nasdaq Composite Index turun 3,03 poin atau 0,13 persen ke 2.376,56.

INFO SEPUTAR SAHAM

Saham Lapis Kedua & Ketiga Digerakkan Likuiditas

Kamis, 30 September 2010 - 07:09 wib
text TEXT SIZE :
Foto: Widi Agustian/okezone.com

JAKARTA - Banjirnya likuiditas di pasar modal membuat pasokan dan permintaan saham, khususnya saham unggulan berkapitalisasi besar (bluechips) tidak seimbang. Dampaknya, saham-saham lapis kedua (second liner) dan ketiga (third liner) mulai bergerak.

“Itu (banjirnya likuiditas) bagus, karena perdagangan menjadi semakin marak,” kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, derasnya arus modal ke lantai bursa yang didominasi aliran modal asing membuat sejumlah saham-saham bluechips memasuki jenuh beli (overbought). Dampaknya, saham-saham lapis kedua atau ketiga yang selama ini tergolong saham tidur mulai bergerak.

Menurut dia, hal tersebut justru berdampak positif pada perdagangan di lantai bursa. Pasalnya, para investor memiliki banyak pilihan untuk melakukan diversifikasi portofolionya, sehingga tidak bertumpu saham-saham unggulan saja. “Pelaku pasar mulai melirik saham kedua atau ketiga,” kata Eddy.

Dia tidak sependapat kebanjiran likuiditas yang terjadi saat ini tidak mampu diakomodir oleh saham-saham di BEI. Hal ini terlihat dari bergeraknya saham-saham lapis kedua atau ketiga.

“Jika tidak seimbang, tidak mungkin saham kecil bergerak. Jadi saya kira bukan karena tidak seimbangnya antara pasokan dan permintaan,” kata Eddy.

Namun diakui Eddy, tingginya minat investor pada pasar saham Indonesia membuat sejumlah emiten masuk dalam pantauan BEI karena masuk kategori (Unusual Market Activity/UMA).

“Fenomena UMA karena harga saham di rak pertama (saham unggulan) harganya sudah tinggi, sehingga investor melihat kepada rak kedua (saham perusahaan yang jarang terpantau),” katanya.

Tercatat sepanjang 2010 pada periode Januari-September 2010 sebanyak 70 efek, baik saham maupun waran masuk UMA karena terjadi peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham di luar kebiasaaan dibandingkan periode sebelumnya.

Dia berpendapat, hal itu justru memcerminkan pasar saham domestik masih menarik. Ini sekaligus memberikan peringatan kepada investor untuk berhati-hati pada pergerakan saham tertentu.

“UMA kemungkinan karena market saat ini sedang menarik. Ini membuat terjadinya pergerakan-pergerakan saham yang di luar kebiasaan (UMA),” kata Eddy.

Namun, menurut Eddy, tidak tertutup kemungkinan maraknya UMA karena aksi sejumlah investor yang memang ingin menaikkan harga suatu saham. Oleh karena itu BEI memberitahu adanya UMA ke pasar agar dapat menjadi peringatan (alert) bagi pasar agar berhati-hati dalam melakukan investasi.

Menurut Eddy, maraknya UMA tidak bisa diindikasikan sebagai saham gorengan. Hal ini justru pertanda positif karena pasar saham Indonesia semakin tidak seragam. Pasalnya, aktivitas jual dan beli tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga sepanjang hal itu tidak menyalahi aturan, maka diperbolehkan.


cermati Saham TLKM, BBRI, BBKP & TINS


(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan hari ini, indeks diperkirakan mengalami tekanan jual sehingga melemah di kisaran 3.445-3.524. Saham pilihan TLKM, BBRI, BBKP dan TINS.

Hal itu dikatakan analis saham dari Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. "Besok (hari ini) kami melihat tekanan jual akan kembali muncul sehingga indeks berpotensi bergerak melemah. Naiknya indeks dalam beberapa hari terakhir telah membawa beberapa saham telah memasuki area overbought," katanya.

IHSG kemarin ditutup naik 22,75 poin (0,66%) ke level 3.495,46. Volume perdagangan mencapai 6,5 miliar lembar saham dengan nilai Rp5,2 triliun. Kenaikan ini didorong oleh menguatnya saham lapis dua dan tiga. Disisi lain, terlihat saham bluechip bergerak melemah didorong akibat aksi ambil untung.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan saham TLKM, BBRI, BBKP dan TINS. "Saham pilihan ini bila terjadi koreksi dari kegagalan menutup di atas new high di 3.520," katanya.

Saham pilihan Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan rencana merger Flexi-Esia yang dapat menciptakan sinergi untuk meningkatkan profitabilitas dan imbal balik investasi. Perkembangan bisnis broadband internet, effisiensi infrastructure membuat analis optimisi untuk proyeksi kineja EPS (pertumbuhan laba per saham) di semester I 2011.

Saham TLKM disarankan beli dengan target harga di 9.400 dari penutupan kemarin di 9.250. Strategi masuk pertama di 9.150 dan kedua di 8.950 dengan cut loss di 8.750.

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mendapat sentimen positif dengan keputusan BI untuk mempertahankan bunga tetap pasca inflasi rendah di September. Hal ini mendorong perbankan gencar menyalurkan kredit yang tinggi ke UKM seperti BBRI. Jadi bila ada koreksi ke Rp.9.700-9.500 rekomen akumulasi.

Saham BBRI disarankan beli dengan target harga 10.450 dari penutupan kemarin di 10.000. Strategi masuk pertama di 9.700 dan kedua di 9.500 dengan cut loss di 9.350.

Saham Bank Bukopin (BBKP) dengan valuasi PER10 9x/PBV10 1.7x yang paling murah di sector perbankan UKM mikro (BBRI, BJBR, BBTN) membuatnya menarik untuk akumulasi. Apalagi inflasi rendah & suku bunga tetap mendukung pertumbuhan dan penyaluran kredit perbankan UKM mikro.

Saham BBKP disarankan beli dengan target 780 dari penutupan kemarin di 730. Strategi masuk pertama di 730 dan kedua di 710 dengan cut loss di 690.

Saham Timah (TINS) dengan biaya produksi rendah, recovery di sector industry electronik yang meningkatan permintaan timah & effisiensi melalui program expansi tambang offshore dapat meningkatan kinerja di 2011. Para analis mulai menaikan proyeksi laba per saham (EPS)

Saham TINS disarankan beli dengan target harga di 3.100 dari penutupan kemarin di 2.850. Strategi masuk pertama di 2.850 dan kedua di 2.750 dengan cut loss di 2.650.


Cermati Saham KAEF
Susan Silaban

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan dikerek bandar menuju level Rp350 dalam waktu dekat.

Hal ini terkait aksi perseroan yang tengah menjajaki akuisisi PT Millenium Pharmacon International Tbk (SCPD). Selain itu, penambahan beberapa gerai apotek baru, diyakini akan mendorong kenaikan harga pada akhir tahun.

Pada penutupan perdagangan bursa Rabu (29/9) kemarin, harga saham KAEF ditutup turun Rp4 ke Rp175. [

BERITA EMITEN

"Pasar Modal Bisa Beri Dana Tak Terbatas"

Ilustrasi

JAKARTA - Situasi pasar modal Indonesia selama tiga tahun belakangan dinilai bagus. Berangkat dari sana, bahkan pasar modal Indonesia bisa memberikan pendanaan tak terbatas.

"Pasar modal, selama tiga tahun belakangan situasinya pasar modal dan bisa memberikan pendanaan tak terbatas dan bisa tersedia," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, di auditorium MNC Tower, Jalan Kebon Sirih Raya, Jakarta, Rabu (29/9/2010) malam.

Pemberian dana ini tidak hanya terbatas pada pihak swasta saja, tapi juga berlaku untuk pemerintah. Dikatakannya, pemerintah juga menaruh Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi dari pasar modal.

"Saya tidak bicara infrastruktur, tapu sektor riil. Dalam tiga tahun terakhir, pada 2008 pasar modal telah mencapai Rp95,5 triliun, 2009 hanya Rp43 triliun. Tahun ini mungkin akan masuk dan langsung masuk ke sektor rill melalui IPO dan obligasi," tandasnya.

Dia menambahkan bila Pemerintah menurunkan secara rutin Rp100 triliun hanya untuk obligasi negara.


KASUARI Milik INTA Incar Kontrak Batubara US$200 Jt


(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Intraco Penta Tbk, PT Karya Lestari Sumber Alam (KASUARI) sedang melakukan pembicaraan kontrak batubara dengan perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur dan Sumatera dengan nilai kontrak maksimal US$200 juta dalam waktu 3 tahun-5 tahun.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT Intraco Penta Tbk (INTA) Fred Manibog, seusai paparan publik perseroan pada Rabu (29/9). "Kasuari sudah dekat negoisasi untuk mendapatkan kontrak proyek batubara. Mudah-mudahan akhir tahun sudah tanda tangani," ujar Fred.

Sebelumnya, Kasuari telah mendapatkan kontrak batu bara di Riau sebesar US$30 juta dalam tiga tahun pada 2009. Fred mengatakan, Kasuari ditargetkan meraih pendapatan menembus Rp115 miliar pada akhir tahun 2010 atau naik 137,6% dibanding 2009 sebesar Rp48,4 miliar.

Fred mengatakan, perseroan juga berencana akan melakukan penawaran umum saham perdana/initial public offering (IPO) anak usaha PT Intan Baruprana Finance (IBF). Perseroan sedang menunggu waktu dan aset IBF untuk melakukan IPO. "IBF merupakan perusahaan pembiayaan sehingga membutuhkan kepercayaan dari bank dulu dan menunggu waktu dan aset yang tepat," kata Fred.

Seperti diketahui, perseroan bergerak dalam industri alat berat. Perseroan memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Intan Baruprana Finance yang bergerak di bidang penyedia solusi pembiayaan alat berat, Terra Factor Indonesia selaku penyedia jasa alat berat, PT Karya Lestari Sumber Alam (KASUARI) sebagai kontraktor pertambangan dan PT Columbia Chrome Indonesia selaku penyedia solusi engineering bagi kebutuhan pelanggan INTA yang berasal dari berbagai sektor industri.

Sebelumnya, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp868,77 miliar dan laba bersih sebesar Rp30,95 miliar pada semester pertama 2010.


Ayo Beli! Merchiston Bidik 25% Saham BKDP

INILAH.COM, Jakarta - Konsorsium broker asing dan lokal merekomendasikan investor mengoleksi saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP).

Hal ini terkait rencana Merchiston Ltd untuk mengakuisisi 25% saham BKDP. Selain itu, rumor bahwa perseroan akan membentuk perusahaan patungan sektor properti perhotelan, bekerjasama dengan pemilik hotel terbesar Asia pun, memicu kenaikan harga saham.

Pada perdagangan Rabu (29/9) kemarin, harga saham BKDP ditutup naik Rp5 ke Rp108.

BURSA REGIONAL

Bursa Australia Melemah, Saham Komoditas Naik

(IST)

INILAH.COM, Tokyo - Bursa Australia dibuka melemah di awal perdagangan Kamis (30/9), terimbas sentimen negatif bursa AS. Namun, beberapa saham terkait komoditas melihat support dari rally harga minyak dan emas di New York.

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,3% . Beberapa saham yang berhasil menguat antara lain, Aquarius Platinum Ltd. yang naik 1,8%, Equinox Minerals Ltd. naik 1,9% and Fortescue Metals Group Ltd. menguat 1,8%.

Sedangkan saham Nufarm Ltd. turun 2.4% setelah JP Morgan mamangkas rating menjadi 'underweight'dari sebelumnya 'netral'.


Bursa Jepang Melemah, Perdagangan Meningkat

(IST)

INILAH.COM, Tokyo - Bursa Jepang dibuka melemah. Negatifnya Wall Street dan turunnya produksi industri pada Agustus menjadi katalisnya.

Indeks Nikkei Stock Average turun 0,1% ke 9.550,30 dan indeks Topix jatuh 0,1% ke 846.31. Kendati melemah, perdagangan meningkat karena naiknya harga emas dan minyak di New York.

Saham Itochu Corp. naik 1,7%, menyusul kenaikan saham Mitsubishi Corp. dan Mitsui & Co. masing-masing 0,6%.

Inpex Corp. jatuh 1,8% setelah harian Nikkei business mengatakan, perusahaan minyak akan menarik diri dari Azadegan, proyek pengembangan lapangan minyak di Iran akibat tekanan pemerintah AS..

Sedangkan saham Nintendo Co. turun 7,7% setelah mengumumkan peringatan atas laba di kahir perdagangan. Adapun di bursa Korea Selatan, indeks Kospi di buka naik 0,2%.


Wall Street Kembali Konsolidasi

Ilustrasi

NEW YORK - Wall Street berkonsolidasi di tengah tingginya volatilitas saham yang terjadi. Padahal, kuartal III ini merupakan periode terbaik baik lanju indeks saham.

Indeks S&P 500 mengalami kenaikan sampai 9,1 persen pada September ini. Di mana secara tradisional, pekan ini adalah periode terlamah karena investor mengantisipasi Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah ekstra untuk memacu kegiatan ekonomi. VIX futures menunjukkan investor tampaknya skeptis tentang reli ini.

"Masih ada tawaran yang tinggi dari pelaku pasar terkait dengan harapan posiifnya indeks di tengah volatilitas yang terjadi," kata pendiri InvestingWithOptions.com Steve Place seperti dikutip dari Reuters, Kamis (30/9/2010).

The CBOE Volatilitas indeks (VIX.), atau indeks yang mengukur kecemasan investor di Wall Street naik 2,9 persen menjadi 23,25. Sedangkan VIX futures menunjukkan tingkat 24-28 sampai akhir tahun dan di atas 30 untuk tahun depan.

Dengan tidak adanya data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat, ada beberapa katalis untuk memotivasi investor untuk melanjutkan keuntungan terakhir, khususnya sebagai laba kuartal III ini.

Pada perdagangan hari Rabu (29/9/2010) waktu setempat, Dow Jones turun 22,86 poin atau 0,21 persen ke 10.835,28. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 2,97 poin atau 0,26 persen ke 1.144,73, begitu juga Nasdaq Composite Index turun 3,03 poin atau 0,13 persen ke 2.376,56.



Tuesday 28 September 2010

IHSG

Indeks berpeluang tembus 3.600

Oleh: Stefanus Arief Setiaji JAKARTA: Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam jangka waktu menengah di pertengahan Oktober tahun ini diproyeksikan mampu menembus level 3.550 - 3.600, seiring dengan laju indeks yang kembali memecahkan rekor pada penutupan perdagangan kemarin.

Analis PT Samuel Sekuritas M. Alfatih mengatakan penguatan indeks pada perdagangan kemarin dipicu oleh faktor regional dimana data perdagangan Amerika Serikat yang dirilis cukup positif dan memberi keyakinan pada pelaku pasar.

Pada perdagangan kemarin, indeks menembus level baru di posisi 3.468,04 atau menguat 70,41 poin atau naik 2,07% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu.

"Data ekonomi Amerika sangat positif, terutama menyangkut pergerakan barang modal yang mengalami kenaikan," ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Disamping faktor regional, dia menjelaskan pelaku pasar cukup yakin data inflasi yang akan dirilis awal Oktober oleh Badan Pusat Statistik (BPS) masih memenuhi ekspektasi pasar.

Keyakinan ini masih ditopang dengan peluang dipertahankannya BI rate oleh Bank Indonesia di level 6,5%.

Dia menilai faktor pendukung yang memberi kepercayaan pelaku pasar pada perdagangan hari ini dipicu pula oleh terpilihnya Suryo Bambang Sulistio selaku Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) periode 2010-2015.

"Ekonomi dalam negeri tidak bisa lepas dari peran kelompok swasta. Berbagai rencana yang disusun Kadin memberi efek pada keyakinan ekonomi domestic ke depan," katanya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks bergerak pada kisaran terendah 3.397 - 3.472.

Dari 410 saham yang menopang indeks, sebanyak 142 menguat, 67 tertekan dan 201 tidak mengalami perubahan harga.

Secara individu, saham Astra International memotori penguatan indeks pada penutupan sesi II sore ini dengan kontribusi sebesar 13,60 poin, disusul oleh Bank Central Asia 7,59 poin, Gudang Garam 3,95 poin, dan Telekomunikasi Indonesia 3,76 poin.

SEPUTAR SAHAM LOKAL

Saham apa yang layak dicermati ?

Oleh: Fahmi Achmad JAKARTA: Indeks hari ini diperkirakan masih bisa menunjukkan penguatan dan dorongan dari investor asing masih cukup dominan. Saham-saham perbankan masih menjadi rekomendasi utama, diikuti saham komoditas.

Berikut sejumlah rekomendasi dari sekuritas yang bisa menjadi acuan;

Trimegah Securities
IHSG kembali berhasil mencetak rekor tertingginya yang baru dengan kenaikan sebesar 2%. Penguatan yang tajam ini terjadi seiring dengan menguatnya bursa regional maupun global yang ikut memberikan sentimen positif pada kondisi pasar. Terbentuknya golden cross pada Stochastic menjadi indikasi terbukanya peluang untuk penguatan lanjutan. Pergerakan indeks hari ini diperkirakan akan berada di kisaran 3.446-3.494, dengan saham pilihan BBRI dan SMCB.

eTrading Securities
IHSG menguat 70 poin (+2.01%) dan tutup di kisaran 3468, asing melakukan net buy sebesar Rp394 miliar terutama di sektor perbankan dan coal mining, pada hari ini IHSG akan berada dalam kisaran 3428 - 3486 dengan saham saham yang dapat diperhatikan antara lain BJBR, BUMI, ADRO dan BRPT.

Panin Sekuritas
IHSG menguat lebih dari +2% pada perdagangan kemarin. Terlihat saham sektor perbankan menjadi sektor pendorong naiknya indeks terbesar. Ekspektasi rendahnya inflasi, prospek pertumbuhan ekonomi yang cerah membuat pasar modal Indonesia masih cukup menarik bagi investor asing. Hari ini kami melihat indeks masih berpeluang untuk menguat menguji level resistance berikut di 3.500. Sementara untuk support di 3.432. Saham sektor perbankan dan konsumer tampaknya masih menjadi pilihan menarik untuk trading hari ini.

Sinarmas Sekuritas
IHSG berpeluang untuk menguji level psikologis 3.500 hari ini, seiring kuatnya inflow dana asing ke dalam negeri. Dalam perdagangan kemarin asing memposisikan net buying Rp394,03 miliar. Disaran tetap waspadai akan aksi ambil untung, mengingat dalam dua hari terakhir kenaikan indeks cukup tinggi. Kisaran gerak indeks berada di level 3385 - 3537. Cermati saham ; BBRI, JMSR, INDF.

Reliance Securities
IHSG yang menguat 2% dengan dimotori saham ASII, BBCA dan GGRM dan foreign net buy sebesar Rp 185,573 miliar. IHSG pada perdagangan hari ini rawan profit taking, laporan ekonomi Amerika Serikat yang akan di rilis pada 28 September 2010 mengenai consumer confidence surveinya menurun sehingga memberi sentimen negatif terhadap bursa regional. Kisaran IHSG di level 3425-3517. Rekomendasi saham, BBRI, BDMN, ADRO, INCO.

seputar BURSA REGIONAL

BURSA AS
Bursa AS bergerak mundur

NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS bergerak mundur. Penyebabnya, investor berspekulasi, perundingan merger antara M&T Bank Corp dan Banco Santandet SA bakal buntu. Selain itu, penyebab lainnya adalah data yield yang menunjukkan tingkat kredit Irlandia dan Portugal kian memburuk.

Salah satu saham yang mengalami penurunan adalah M&T yang anjlok 7% setelah salah satu sumber yang mengetahui detil tentang rencana merger bilang, bank itu mengakhiri perundingan dengan Santander. Selain itu, Bank of America Corp dan Travelers Cos anjlok lebih dari 1,8%.

Kendati begitu, ada pula sejumlah saham yang naik. Misalnya saja Alberto-Culver Co yang melompat lebih dari 20% dan AirTran Holdings Inc terbang 61%.

Pada pukul 16.00, indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 1.142,16. Sepanjang bulan ini, indeks sudah reli 8,9%, yang merupakan kenaikan terbesar September sejak 1939. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,4% menjadi 10.812,04.

"Isu yang berkelanjutan mengenai kondisi perbankan secara global mengguncang pasar saham," jelas Chad Morganlanderda analis dari Stifel Nicolaus & Co. Dia menambahkan, kecemasan secara keseluruhan mengenai pertumbuhan yang berkelanjutan tanpa stimulus fiskal akan menjadi kunci utama pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.


Dow Jones diramal mengalami "Super Boom"
WASHINGTON. Indeks Dow Jones diramal bullish di masa depan. Menurut Jeffrey A. Hirsch, editor in chief "Stock Trader's Almanac", indeks Dow Jones akan melesat dan bertengger di posisi 38.820 dalam super boom delapan tahun yang dimulai 2017.

"Seluruh booming ekonomi utama dan bull market sebelumnya didorong oleh perdamaian, tingkat inflasi akibat perang, anggaran krisis, perubahan cara pandang kultural, serta kemakmuran yang berkesinambungan," tulisnya.

Prediksi Hirsch dirilis lebih satu dekade dari prediksi James K Glassman dan Kevin A Hassett yang memprediksi Dow Jones akan melesat ke level 36.000 di 2005 dalam salah satu buku best seller yang berjudul "Dow 36.000".

Sekadar mengingatkan, indeks acuan yang sudah berusia 114 tahun itu mengakhiri tahun 1999 di posisi 11.497,12 dan sempat merosot ke level terendah akibat internet bubble di 2002 ke posisi 7.286,27. Dow Jones sempat menembus rekor baru di posisi 14.164,53 pada 2007 dan melorot ke posisi 6,547,05 pada Maret 2009 setelah mengalami krisisi finansial paling hebat sejak 1930 silam.

Sejumlah analis menyangsikan ramalan Hirsch. "Angkanya terlalu tinggi. Kita mengalami periode sepuluh tahunan paling buruk dalam sejarah, dan saya rasa banyak sekali yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai angka itu," jelas Frank Ingarra, money manager Hennessy Advisors Inc.

Catatan saja, kemarin malam, indeks Dow Jones ditutup di posisi 10.812,04. Itu artinya, indeks Dow Jones harus melesat 259% atau tumbuh sekitar 8,9% per tahun selama 15 tahun untuk mencapai proyeksi Hirsch.



Friday 24 September 2010

REKOMENDASI TRADER

BMRI sell...
bmri sell di harga 6450..
secara teknikal hari ini akan naik di kisaran 6450.. namun secra jangka panjang saham ini masih akan mengalami penurunan di kisaran harag 6100.. untuk teknikal akan mengalami death cross.. jika tembus di bawah 6100 BMRI akan kembali di harga 5700..



BBNI sell di 3650
BBni sall di harga 3650 karena secara teknikal hari ini masih akan mengalami kenaikan di harga itu,.. namun saham ini jangan di koleksi dulu. jika ingin mengkoleksi buy saham BBNI di harga 3175..



BISI buy 2325..
saham bisi masih berpotensi naik hari ini di kisaran harga 2475...
nmun BISI masih mempunyai target harga di kisaran 2650... jika menembus di harga 2500 tahan dulu...





SGRO no rekom..
saham ini masih berada di area koreksi yang kuat jng buy saham ini.. namun saya sarankan untuk jual saham ini di harga 2750 - 2800... untuk jangka menengah saham ini masih di bayangi koreksi di harga 2350..


BBRI one day..
BBRI masih di area koreksi yang kuat namun untuk jangka pendek saham ini masih akan melakukan rebound sementara di kisaran 10.100.. buy 9900.... dan langsung sell... di harga kisaran 10.100.. karena secara jangka panjang saham ini akan mengalami death cross bila ada penurunan di harga 9800.. dan akan terus melemahdi kisaran harga 9400.




UNTR buy..
UNTR buy di harga 20.000.. saham ini akan mulai rebound hari ini di kisaran harga 20.350.. dan untuk target harga di akhir pekan saham ini adalh 20600.. saham ini bagus untuk koleksi..

REKOMENDASI SECURITIES

Rekomendasi: Saham apa yang menarik hari ini?

Oleh: JAKARTA: Hampir semua sekuritas memprediksi tekanan jual masih akan terjadi pada perdagangan terakhir di pekan ini. Namun, tentu saja masih ada peluang yang bisa dipetik. Saham apa saja yang layak dikoleksi? Berikut rekomendasi sejumlah sekuritas:

Trimegah Securities
Tekanan jual yang masih berlanjut di pasar, menyebabkan IHSG kemarin terkoreksi 0,18% menjadi 3.37,19. Pada hari ini, pergerakan indeks masih memiliki kecenderungan melemah dan diperkirakan berada di kisaran 3.300-3.355, dengan saham pilihan BISI dan SGRO.

Panin Sekuritas
Pada hari ini, tekanan jual kemungkinan sedikit tertahan. Saham komoditas serta konsumsi masih akan menjadi sektor utama penggerak indeks, yang pada hari ini diprediksi berada di level 3.322-3.370.

Sinarmas Sekuritas
Pada perdagangan hari ini, indeks berpotensi kembali terkoreksi. Kisaran gerak indeks berada di level 3.294-3356, dengan saham yang perlu dicermati antara lain: BBRI, UNTR, dan BBNI.

Erdikha Sekuritas
IHSG ditutup melemah 6.15 point menjadi 3337.20 (-0.18%). Pelemahan bursa global dan liburnya sebagian bursa asia turut mempengaruhi indeks sehingga bergerak mixed. Pelemahan sebagian besar saham-saham sektor Infrastruktur dan Industri dasar menjadi salah satu pemicu penurunan indeks. Pergerakan IHSG cenderung masih akan mixed pada kisaran 3300-3380. Saham rekomendasi kami adalah BISI dan BMRI

BERITA IHSG

IHSG Siap-Siap Kembali Melemah di Akhir Pekan

Jum'at, 24 September 2010 - 07:58 wib
text TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone
Ilustrasi

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya masih akan melemah pada akhir pekan ini. Walau secara teknikal mungkin saja menguat, tapi buruknya sentimen regional tampaknya bakal kembali menggerus indeks saham tersebut.

"Pergerakan indeks masih memiliki kecenderungan untuk melemah," jelas Trimegah Securities kepada okezone di Jakarta.

Dia menjelaskan, jika adanya support yang berada di level 23,6 persen fibonacci retracement diharapkan dapat menahan laju penurunan IHSG pada hari ini.

Tetapi, tiga indeks Wall Street di AS tampak merata melemah. Pada penutupan pasar Kamis (23/9/2010) waktu setempat, Dow Jones Industrial berakhir turun 76,89 poin atau 0,72 persen ke 10.662,42. Indeks Standard & Poor's 9,45 poin atau 0,83 persen kembali ke 1.124,83, demikian juga dengan Nasdaq Composite Index yang turun 7,47 poin atau 0,32 persen menjadi 2.327,08.

Menurutnya, IHSG akan berada pada kisaran support resistance 3.300-3.355, dengan saham pilihan PT BISI International Tbk (BISI) dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).

Sementara itu, analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menjelaskan jika hari ini tekanan jual kemungkinan akan sedikit tertahan. Menurutnya, saham komoditas serta konsumer masih akan menjadi sektor utama penggerak indeks hari ini.

"Kami proyeksikan hari ini indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.322-3.370,"



BERITA EMITEN

Saham ARTI Berpotensi Terkerek ke Level Rp500-Rp600

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) dikabarkan berhasil mengakuisisi tambang emas di luar Jawa setelah mendapatkan dana dari investor Eropa.

Perseroan juga dikabarkan sedang menjajaki

akuisisi ladang minyak dan gas dengan cara

mengajak investor strategis lokal. Selain itu, perseroan juga sedang membidik kontrak jasa layanan migas senilai Rp400-500 miliar.

Rencana perseroan tersebut membuat bandar akan menaikkan saham ARTI ke level Rp500-600. Pada perdagangan saham Jumat (24/9) saham ARTI ditutup menguat ke level Rp315 atau menguat 20 poin.


Saatnya Ambil Untung Saham BUMI?
Ahmad Munjin

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Jumat (24/9) diprediksi melemah. Ketidakpastian masa depan sinergi BTEL-TLKM menjadi pemicunya mengingat perpanjangan direksi Telkom hanya sebulan. Saatnya ‘profit taking’!

Pengamat pasar modal, Satrio Utomo mengatakan, potensi pelemahan saham PT Bumi Resources (BUMI) akhir pekan ini karena beberapa faktor. Salah satunya soal penguatan saham grup Bakrie termasuk BUMI selama ini yang berpangkal pada pembicaraan dengan PT Telkom (TLKM).

Namun, menurut Satrio, kemarin, keluar berita, perpanjangan direksi Telkom hanya sebulan. Karena itu, deal Telkom dengan PT Bakrie Telecom (BTEL) akan sangat tergantung pada direksi yang baru.

“Karena itu, BUMI akan mengarah ke level support Rp1.950 dan Rp2.150 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/8).

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp75 (3,48%) ke level Rp2.075 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp2.150. Harga tertingginya mencapai Rp2.175 dan terendah Rp2.000. Volume transaksi mencapai 262,9 juta unit saham senilai Rp547,6 miliar dan frekuensi 5.080 kali.

Lebih jauh Satrio mengatakan, apa yang diketahui pasar selama ini terkait direksi Telkom tidak seperti itu. “Bagi pasar Direksi Telkom sudah pasti dipimpin Rinaldi Firmansyah,” imbuhnya.

Keadaan ini, berpeluang memicu pergerakan saham grup Bakrie kembali mundur termasuk saham BUMI. Tapi, ini harus masih harus dicermati pasar. “Pengaruh negatifnya bisa dalam waktu yang panjang. Sebab, main sentiment pergerakan grup Bakrie dan BUMI berasal dari dari sinergi Flexi-Esia itu,” ucapnya.

Satrio mengkhawatirkan, pelaku pasar saat ini akan wait and see kembali atas BUMI sehingga menahan tren penguatan selama ini.

Di sisi lain, potensi tertekannya saham BUMI, juga karena faktor teknikal. Menurutnya, jika dilihat dari sisi candlestick terakhirnya, saham BUMI akan mengalami penurunan akhir pekan ini. “Candlestick IHSG pun tidak terlalu baik sehingga tidak kondusif bagi pergerakan BUMI,” tutur Satrio.

Karena itu, pasar juga harus memperhatikan kondisi market. Jika market hari ini turun, IHSG berpeluang turun ke level 3.250-3.225. Karena itu, BUMI pun akan turut tertekan terlebih dahulu.

Pada saat yang sama, koreksi harga minyak mentah dunia ke level US$73 per barel , juga berpengaruh negatif pada pergerakan indeks. Sejauh ini, Satrio mengaku cenderung hold di saham BUMI.

“Tapi, kalau lihat posisi candlestick-nya yang terakhir, seharusnya investor profit taking terlebih dahulu di saham BUMI. Di kisaran Rp1.950, melakukan aksi beli tidak masalah,” imbuh Satrio.

BERITA GLOBAL

Data Pengangguran Picu Wall Street Melemah

Pasar Saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah akibat data pengangguran yang dinilai negatif oleh pelaku pasar. Alhasil, aksi profit taking pun terjadi setelah sebelumnya indeks sempat menguat.

Klaim pengangguran secara tak terduga meningkat pada minggu terakhir, tanda bahawa pertumbuhan ekonomi memang belum pulih. Sementara data penjualan rumah naik pada bulan Agustus, tetapi belum beranjak dari tingkat depresi.

Tiga indeks di Amerika Serikat mengalami pelemahan. Bahkan, S&P 500 kembali berada di bawah level psikologis 1.130. Harapan investor akan penurunan yang terjadi tidak akan significan terwujud, mengingat volume perdagangan rendah.

Di mana volume yang tercatat sangat rencah, hanya 7,21 miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, American Stock Exchange dan Nasdaq, jauh di bawah perkiraan rata-rata harian tahun lalu 9,65 miliar saham.

"Pasar telah bergerak secara teknikal, dan itu ada di luar luar jangkauan itu. Dan memang tampaknya wajar jika kembali turun setelah menguat. Saya kira indeks akan kembali menguat," kata Senior market strategist di Ticonderoga Securities John Stoltzfus di New York seperti dikutip dari Reuters, JUmat (14/9/2010).

Pada penutupan pasar Kamis (23/9/2010) waktu setempat, Dow Jones Industrial berakhir turun 76,89 poin atau 0,72 persen ke 10.662,42. Indeks Standard & Poor's 9,45 poin atau 0,83 persen kembali ke 1.124,83, demikian juga dengan Nasdaq Composite Index yang turun 7,47 poin atau 0,32 persen menjadi 2.327,08.


Harga emas naik, spekulasi lewati saham

Jumat, 24/09/2010 08:02:07 WIB
Oleh: Bloomberg NEW YORK (Bloomberg): Harga emas naik, yang menyentuh level rekor lainnya, terkait spekulasi atas kemungkinan logam mulia ini mengungguli saham dan investasi lainnya.

Kontrak berjangka emas mencapai level tertinggi sepanjang waktu yaitu US$1.298 per ounce kemarin karena anjloknya dolar AS. Emas telah melambung 18% tahun ini, sebaliknya Indeks saham MSCI World tergelincir 0,3% dan dolar AS kembali menanjak 2,8% terhadap sejumlah mata uang utama.

"Tidak alasan bagi emas untuk menghentikan penguatannya," jelas Leonard Kaplan, seorang presiden Prospector Asset Management di Evanston, Illinois. "Ada tempat lain untuk menginvestasikan uang Anda, yaitu emas."

Kontrak berjangka Emas untuk pengiriman Desember menguat US$4,20 atau 0,3% menjadi US$1.296,30 per ounce pada pukul 1.39 p.m. di Comex, New York. Sebelumnya, harga ini sempat mencapai US$1.297,50. Logam ini merangkak naik menuju rekor dalam lima sesi sebelumnya.

Ambil untung
"Ini adalah kenaikan yang bagus bagi emas, maka dipastikan para trader jangka pendek akan melakukan aksi ambil untung," jelas Frank Lesh, seorang trader di FuturePath Trading LLC di Chicago. "Kenaikan ini sedikit berlebihan, maka dapat dipastikan terjadi koreksi kapan pun saat ini."

Kekuatan relatif indeks ini selama 14 hari untuk kontrak berjangka emas naik 75 hari ini, sebagai pertanda bagi sebagian trader bahwa harga emas siap jatuh.

Di lain pihak, kontrak berjangka perak untuk pengiriman Desember menguat 15,8 cent atau 0,8% menjadi US$21,213 per ounce, yang merupakan harga tertinggi pada sesi penutupan utnuk sebuah kontrak paling aktif sejak 15 Oktober 1980 silam. Harga ini mencapai level US$21,265, yang merupakan level tertinggi dalam sehari sejak Maret 2008.

Kontrak berjangka platinum untuk pengiriman Januari turut menanjak US$17,50 atau 1,1% menjadi US$1.654,50 per ounce di New York Mercantile Exchange.

Kontrak berjangka palladium untuk pengiriman Desember juga melambung US$14,95 atau 2,8% menjadi US$556,85 per ounce

Thursday 23 September 2010

REKOMENDASI TRADER


IHSG masih berpotensi koreksi dalam jangka menengah ini...
secara teknikal IHSG dalam jangka pendek masih akan mengalami rebound tipis di kisaran 3350..
karena jika di liat dari MACD arah dari IHSG sudah mulai ada konfirmasi bearish.. jng simpan jngka menengah. bermain di jangka pendek saja untuk saham pertambangan, perbankan, dan property.




BUY MEDC di 3075 - 3100..
secara teknikal saham medc masih akan menguat walaupun kemaren sempat naik ke harga 3225.. namun saham medc masih akan mencoba naik di kisaran harga 3300...
bisa untuk simpan jangka panjang dng target 3700.





BUMI wait and see..
secra teknikal saham bumi masih akan meneruskan rebound di kisaran harga 3275..
namun jika diliat dari kenaikan kemaren saham bumi masih harus koreksi ke harga 2050..
tunggu konfirmasi buy karena untuk IHSG masih akan terkoreksi tipis... wait and see.. jika menyentuh di harga 1990.. jng BUY bumi..

BERITA PERUSAHAAN

BUMI Terus Melaju, Mari Akumulasi!
Ahmad Munjin

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Kamis (23/9) diprediksi kembali menguat setelah mengalami koreksi teknis. Sebab, emiten ini sudah menguat 85% dari level Rp1.300. Saatnya akumulasi beli.

Pengamat pasar modal, Willy Sanjaya mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini, dipicu realisasi aksi korporasi non-preemptive issue yang akan tuntas akhir September ini. Karena itu, Willy yakin, penguatan saham BUMI terbuka lebar.

Menurutnya, BUMI akan mengarah ke level resistance Rp2.400 dan Rp2.025 sebagai level support-nya. “Level penguatan BUMI ini berpatokan pada harga rights issue-nya di level Rp2.366 yang sudah memiliki standby buyer-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (22/9).

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp25 (1,14%) jadi Rp2.150 dibandingkan sebelumnya di level Rp2.175. Harga tertingginya di level Rp2.250 dan terendah Rp2.125. Volume transaksi mencapai 260,8 juta unit saham senilai Rp572,2 miliar dan frekuensi 6.099 kali.

Lebih jauh, Willy mengatakan, koreksi saham BUMI kemarin, semata dipicu faktor teknis. Sebab, kenaikannya sudah cukup tinggi dari level Rp1.300-an, ke level harga tertingginya kemarin Rp2.250. “Artinya, hingga kemarin sudah naik 87% sehingga mengalami tekanan sesaat atas saham sejuta umat ini,” paparnya.

Saat ini, lanjutnya, pasar masih menantikan realisasi aksi korporasi non-preemptive issue atau rights issue tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang akan rampung akhir September ini. “Hal itu, pasti akan diumumkan dalam waktu dekat di mana harga issue-nya di level Rp2.366 per saham,” ujarnya.

Aksi korporasi tersebut menurutnya, semacam placement kecil berupa menerbitkan saham baru kepada mitra strateginya. “Dananya akan dibayarkan ke utang-utang perseroan. Karena itu, ini sangat bagus ke depannya,” imbuhnya.

Sebelumnya, perseroan menyatakan, langkah penerbitan saham baru tanpa HMETD atau non-preemptive right senilai Rp4,59 triliun. Dana itu bakal habis dipergunakan untuk membayar utang perseroan.

Di sisi lain, Willy tidak sependapat pada saat rights issue dilakukan akan terjadi sell on news. Sebab, rangkaiannya tidak berhenti pada realisasi rights issue. Artinya, pasar juga masih akan merespon bagaimana pembayaran utang-utang BUMI selanjutnya. “Karena itu, BUMI tetap akan melanjutkan penguatan,” timpalnya.

Dengan dana yang besar untuk pembayaran utang, menurutnya, beban perseroan pun menjadi ringan. “Karena itu, ke depannya, saham BUMI sangat gampang untuk menguat,” ucap Willy meyakinkan.

Sementara itu, lanjut Willy, kenaikan harga minyak mentah dunia ke level US$75 per barel dari sebelumnya US$73 per barel, tidak akan menjadi perhatian pasar. Pasar masih akan fokus pada aksi korporasinya. “Apalagi, harga minyak bisa dikatakan tidak bergerak ke mana-mana di kisaran US$73 hingga US$76 per barel,” tambahnya.

Willy juga memperkirakan, BUMI akan mencapai level Rp3.000 dalam waktu dekat sebelum 30 September ini. Kalaupun tidak, akan terjadi penguatan pada awal Oktober.

Willy merekomendasikan akumulasi atas BUMI dengan range pembelian di level Rp2.100 hingga level Rp2.275. “Kisaran level tersebut merupakan harga aman karena berada di bawah hagara rights issue-nya,” pungkas Willy.


Mandiri Realisasikan Kredit KUR Rp500 M
Agustina Melani

(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta - Bank Mandiri telah merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih dari Rp500 miliar per 17 September dari target Rp1,8 triliun.

Hal itu disampaikan Direktur PT Bank Mandiri Tbk, Pahala Mansyuri, Rabu (22/9). "Kita sudah menyalurkan kredit lebih dari Rp500 miliar per 17 September dari target Rp1,8 triliun," ujar Pahala.

Pahala menuturkan, pihaknya menyalurkan KUR baru beberapa bulan dari Juni hingga September ini sehingga penyaluran KUR masih jauh dari target. Penyaluran kredit pun telah meningkat sekitar 20%.

Pahala mengatakan, pihaknya masih terus menyalurkan kredit kepada perusahaan lain setelah PT XL Axiata Tbk. "Hingga Agustus 2010 kita sudah menyalurkan kredit sekitar Rp225 triliun," kata Pahala.

Seperti diketahui, Bank Mandiri akan melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue pada 2010. Dana penawaran umum terbatas ini salah satu akan digunakan untuk ekspansi kredit.

PGAS juara umum Annual Report Award

JAKARTA. Penghargaan Annual Report Award (ARA) alias laporan keuangan 2009 sudah selesai dilaksanakan. Dalam penghargaan laporan keuangan ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjadi jawara umum.

Berdasarkan rilis yang diterima KONTAN, juara I untuk kategori private keuangan listed adalah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), sementara untuk perusahaan non listednya dimenangkan oleh PT Bank Syariah Mandiri.

Untuk kategori private non keuangan listed, juara I dimenangkan PT Elnusa Tbk (ELSA) dan untuk non listednya dimenangkan oleh PT Petrokimia Gresik. Sementara, untuk kategori BUMN/BUMD keuangan listed dimenangkan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan non listednya PT BPD Jawa Timur.

Sedangkan untuk kategori BUMN/BUMD non keuangan listed dimenangkan oleh PGAS. Untuk perusahan yang belum listing dimenangkan oleh PT Garuda Indonesia.


PTBA tengah mengkaji rencana stock split

JAKARTA. Makin banyak saja perusahaan yang berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham alias stock split. Kabar terbaru, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) juga berencana melakukan aksi korporasi membelah saham ini. Catatan saja, pada penutupan kemarin harga saham PTBA bertengger di level Rp 18.800.

"Kami memang tengah mengkaji rencana stock split," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Achmad Sudarto. Namun, PTBA baru mengkaji rencana ini ditingkat internal perusahan. Sehingga, rencana stock split belum pasti akan dilakukan tahun ini.

Achmad bilang, stock split baru akan dilakukan jika kondisi pasarnya memungkinkan atau saat harganya sudah pantas untuk dipecah. Sayang, Achmad belum mau buka-bukaan pada harga berapa stock split ini akan dilakukan dan menggunakan rasio berapa.

Dia juga bilang, stock split ini dilakukan agar harga sahamnya likuid. Maklum saja, dengan pemecahan nilai saham ini maka jumlah saham yang beredar akan bertambah banyak. Namun, "Stock split harus membuat saham likuid, kalau tidak buat apa juga dilakukan," tegasnya.

Sekedar mengingatkan, ada dua perusahaan yang berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). BBRI akan melakukan stock split dengan rasio 1:2 hingga 1:4. Sementara PBRX akan melakukannya dengan rasio 1:4.

BERITA GLOBAL

Minyak tertekan di bawah US$75 per barel

Kamis, 23/09/2010 07:51:54 WIB
Oleh: Bloomberg NEW YORK: Minyak diperdagangkan di bawah US$75 per barel di New York setelah laporan pemerintah mengenai melonjaknya cadangan minyak AS yang di luar dugaan.

Kontrak berjangka melemah 0,4% kemarin setelah Departemen Energy melaporkan peningkatan cadangan 970.000 barel menjadi 358,3 juta minggu lalu. Pasokan bensin juga bertambah.

"Keadaan saat ini membuat situasi semakin sulit saja. Laporan tersebut mengingatkan kita akan tingginya pasokan," ucap Gene McGillian, analis dan pedagang Tradition Energy di Stanford Connecticut.

Kontrak November diperdagangkan pada US$74,79 per barel, naik US$0,08 di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Harga sudah turun 5,7% sepanjang tahun ini.

Analis memperkirakan cadangan akan turun setelah berakhirnya masa penutupan pipa saluran Enbridge Energy Partners LP 6A yang mengirim minyak mentah Canada ke Midwest AS.

Cadangan bensin naik 1,59 juta barel menjadi 226,1 juta, level tertinggi sejak Maret. Persediaan diprediksi turun 250.000 barel, sebut estimasi rerata 18 analis.

Minyak jenis brent untuk pengiriman November melemah US$0,47 atau 0,6%, menjadi US$77,95 per barel di bursa ICE Futures London, kemarin.


Harga Emas Melesat Dekati US$ 1.300
Nurul Qomariyah - detikFinance


Foto: Reuters
New York - Harga emas kembali melonjak dan semakin mendekati level psikologis US$ 1.300 per ounce. Demikian pula harga perak yang nyaris mendekati harga tertingginya dalam 30 tahun terakhir.

Pada perdagangan Rabu (22/9/2010) di pasar spot AS, harge emas menembus US$ 1.296,10 per ounce sebelum akhirnya surut ke level US$ 1.290,90 per ounce atau berarti terjadi kenaikan hingga 0,4% dalam sehari. Sementara harga emas berjangka tercatat naik US$ 17,80 menjadi US$ 1.292,10.

Harga perak juga menembus titik tertingginya di US$ 21 per ounce, hampir berada di titik tertinggi dalam 30 tahun.

Harga emas diuntungkan oleh terus melemahnya dolar AS. Mata uang dolar AS tercatat kembali tertekan setelah Bank Sentral AS (The Fed) mengatakan siap untuk memompakan lagi miliaran dolar ke pasar finansial guna mendorong perekonomian AS agar semakin pulih setelah diterpa resesi.

Dolar AS tercatat melemah atas euro. Mata uang tunggal euro tercatat sempat mengut ke US$ 1,3440 dolar sebelum akhirnya surut ke level US$ 1,3395 dolar. Pelemahan dolar AS membuat investor mencari tempat lindung investasi di tengah ketidak pastian ekonomi.

"Kebijakan pengenduran yang kuantitatif kemungkinan berlanjut sehingga akan membuat dolar AS melemah. Anda melihat euro dan emas akan menguat bersamaan untuk pertama kalinya setelah sekian lama," ujar Fran McGhee, analis dari Brokerage Services seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/9/2010).

Wednesday 22 September 2010

REKOMENDASI TRADER

Analisa IHSG:
secara teknikal IHSG masih akan melemah di kisaran 3330 -3340..
namun secara jengka menengah target IHSG masih optimis ke 3500...
jika ingin BUY di kisaran IHSG 3335 - 3340..

MEDC rally ke 3400

saham medc secara teknikal mempunya bentuk cantik yang akan melakukan golden cross..
jika MEDC golden cross di 3150 maka medc target akan ke 3400..
jika tembus di 3400 terget selanjutnya akan optimis ke harga 3700..


BMRI sell di harga 6550
secara teknikal saha, ini masih di bayangi koreksi apabila koreksi itu menyentuh di harga 6100.. saham ini akan menuju ke 5800.. sell dulu bila sudah profit..


ADRO BUY di harga 2000

secara teknikal saham ini masih akan terkoreksi di kisaran harga 2000. atau bisa dibilang koreksi tipis... namun secara jangka menengah saham ini masih optimis di harga 2300.. tapi jiika anda membeli saham ini tunggu konfirmasi di 2000.. apabila masih turun lagi di 1980 maka rekom BUY menjadi 1950.


ASII Signal BUY 55.100

saham ini masih akan menuju di ikisaran 57.000...
buy uintuk jangka panjang saham ini masih punya potensi di kisaran 60.000.. good luck


BBRI SELL 10.200

saham ini sudah mulai akan koreksi.. namun secara jangka pendek saham ini masih bisa naik .. saran saya jika anda membeli saham ini jng simpan.. namun one day atau maximal 2 hari..
karena jika saham ini terkoreksi di harga 9700.. maka BBRI akan menuju ke 9400.. wait and see untuk jangka menengah..

BERITA IHSG

Siap-Siap, IHSG Terancam Kembali Melemah!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya bakal melanjutkan pelemahannya. Tidak sesuai harapan rapat bank sentral AS, the Fed tampak bakal menjadi pemicunya.

"Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Hasil sidang The Fed diperkirakan akan menjadi fokus perhatian investor regional hari ini," jelas analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepdaa okezone di Jakarta, Rabu (22/9/2010).

Disisi lain, menurutnya saham sektor komoditas diperkirakan berpeluang bergerak menguat seiring dengan optimisme perekonomian global akan melanjutkan pemulihannya pasca resesi. Dia memproyeksikan kisaran support-resistance hari ini 3.332-3.394.

Sementara itu, Trimegah Securities menuturkan hal yang senada. Pelaku pasar harus hati-hati akan tekanan jual hari ini. "Pelaku pasar patut mewaspadai adanya tekanan yang dapat berlanjut," jelasnya.

Indeks pada hari ini, menurutnya akan bergerak di kisaran 3.336-3.389, dengan saham pilihan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Pada sidang kemarin, Selasa (21/9/2010) waktu setempat, the Fed kembali menetapkan suku bunga FFR pada posisi saat ini yaitu 0-0,25 persen. Dalam pertemuan tersebut the Fed mensinyalkan akan melakukan kebijakan yang lebih longgar untuk mendorong perekonomian.

Para analis memperkirakan the Fed masih akan melakukan pembelian surat utang pemerintah babak kedua diluar kebijakan pembelian saat ini senilai US$2 triliun. Ekspektasi ini membentuk spekulasi ekspektasi inflasi di masa mendatang
meningkat.

Sementara pada bulan Agustus inflasi inti di AS mencapai 0,9 persen mom atau 1,4 persen yoy, masih lebih rendah dari target inflasi di kisaran 1,7-2 persen yoy.

Seperti dikutip dari Reuters, Dow Jones naik tipis 7,41 poin atau 0,07 persen ke 10.761,03. Sementara Standard & Poor's turun 2,93 poin atau 0,26 persen, dan berakhir pada posisi 1.139,78, begitu juga dengan Nasdaq Composite Index turun 6,48 poin atau 0,28 persen menjadi 2.349,35.




REKOMENDASI SAHAM DARI SECURITIES

Cermati Saham BMRI, ADRO, ASII & BBRI


Pergerakan indeks pada perdagangan Rabu (22/9) diperkirakan akan fluktuatif di kisaran 3.332-3.394. Saham pilihan BMRI, ADRO, ASII dan BBRI.

Hal itu dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. "Besok (hari ini) kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Hasil sidang The Fed diperkirakan akan menjadi fokus perhatian investor regional besok (hari ini)," katanya.

IHSG kemarin bergerak melemah di tengah menguatnya bursa regional menyusul pengumuman AS telah bebas dari resesi. IHSG melanjutkan profit taking yang terjadi sehari sebelumnya. Terlihat saham perbankan menjadi pendorong utama penurunan indeks. Indeks ditutup turun 15,97 poin (0,47%) ke level 3.355,01. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar lembar saham dengan nilai Rp5,1 triliun.

Di sisi lain, saham sektor komoditas diperkirakan berpeluang bergerak menguat seiring dengan optimisme perekonomian global akan melanjutkan pemulihannya pasca resesi.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menyarankan beli untuk saham BMRI, ADRO, ASII dan BBRI. Sebab kalau aksi ambil untk di indeks akibat keadaan jenuh beli dapat menjadi kesempatan untuk akumulasi. "Sebab kondisi makro ekonomi dan proyeksi EPS atau laba per saham di semester I 2011. Sektor consumer dan perbankan ang sempat terkoreksi bisa menjadi index mover berikutnya setelah koreksi," katanya.

Saham Bank Mandiri (BMRI) dengan koreksi akibat stress test IMF yang memproyeksikan NPL perbankan Indonesia akan naik dan efek dari dilusi pascarights issue sudah mulai tercermin dalam harga sehingga rekomen akumulasi untuk antisipasi teknikal rebound.

Saham BMRI disarankan beli dengan target harga di 6.950 dari penutupan kemarin di 6.350. Strategi masuk pertama di 6.150 dan kedua di 5.950 dengan cut loss di 5.800.

Saham Adaro Energy (ADRO) sebagai emitten batubara dengan market cap terbesar di sektornya untuk antisipasi rebound di atas Rp.2.100. Walaupun sentimen negatif dari proyeksi beberapa analis tentang laba per saham (eps) semester I 2010 dapat turun 15% sudah cukup tercermin dalam harga.

Saham ADRO disarankan beli dengan target harga di 2.150 dari penutupan kemarin di 2.025. Strategi masuk pertama di 1.960 dan kedua di 1.920 dengan cut loss di 1.870.

Saham Astra International (ASII) dengan optimisme pasar pasca data GDP growth yang naik versus tahun lalu dan perkiraan inflasi lebih rendah dari bulan lalu dapat membuat BI rate tetap stabil sehingga permintaan kredit mobil dapat terus tumbuh hingga akhir tahun bisa menjadi alasan untuk akumulasi.

Saham ASII disarankan beli dengan target harga di 95.500 dari penutupan kemarin di 55.200. Strategi masuk pertama di 53.600 dan kedua di 52.500 dengan cut loss di 51.500.

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan sentimen negatif dari proyeksi naiknya NPL oleh IMF sudah priced in. Selain itu, akibat koreksi menutup price gap di Rp.9.600 dapat digunakan sebagai ajang untuk akumulasi kembali untuk teknikal rebound.

Saham BBRI disarankan beli dengan target harga di 10.700 dari penutupan kemarin di 10.000. Strategi masuk pertama di 9.700 dan kedua di 9.550 dengan cut loss di 9.400

Bumi Pertahankan Harga Saham Baru Rp 2.366
Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih mempertahankan harga saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau non-preemptive rights minimal Rp 2.366 per saham. Perseroan belum berniat menaikkan harga minimal pelepasan saham baru tersebut menjadi Rp 2.500 – 2.600.
“Bumi tetap akan melepas saham padar harga Rp 2.366,” ujar Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (21/9).
Nilai total penjualan saham baru BUMI tersebut bila terserap seluruhnya mencapai US$ 495,89 juta atau sekitar Rp 4,46 triliun. Menurut rencana, perseroan bakal melepas maksimal 1,94 miliar saham atau sekitar 10% dari total saham BUMI saat ini (outstanding) sebanyak 19,4 miliar.
Dileep mengungkapkan, masa pembentukan harga (book building) saham baru perseroan akan ditutup 30 September 2010. Empat investor disebut-sebut menjadi calon pembeli saham anak usaha Grup Bakrie tersebut, yaitu JP Morgan Chase Bank NA, Country Forest Limited ( anak usaha China Investment Corporation/CIC), Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, dan Credit Suisse.
Sebelumnya, Bumi mengumumkan rencana konversi utang senilai US$ 495,89 juta menjadi 10% saham melalui penerbitan saham baru non-HMETD. Keempat pembeli siaga (standby buyer) yang siap mengambil non-preemptive rights Bumi adalah empat kreditor yang akan dilunasi utang-utangnya tersebut.
Proses konversi utang menjadi saham tersebut masih dalam tahap akhir. Pelunasan dapat dilakukan kepada satu atau lebih kreditor bergantung kesepakatan. Belum lama ini, petinggi Raiffeisen Zentralbank menyatakan tidak tertarik untuk menyerap saham Bumi.
Sumber Investor Daily mengakui, ada kehendak di internal Grup Bakrie agar 10% saham non-HEMTD Bumi diserap oleh CIC. Namun, keinginan tersebut kecil kemungkinan terjadi. Sebelumnya, CIC memberikan pinjaman sebesar US$ 1,9 miliar kepada Bumi. Sebagian dari dana tersebut digunakan untuk mendanai pembelian 24% saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara di pengujung 2009.
Untuk memperoleh utang dari CIC, Bumi telah menjaminkan 70% saham PT Arutmin Indonesia, 13,6% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), dan 70% saham PT Indocoal Kaltim Resources. Selain itu, Bumi menggandaikan 70% saham PT Indocoal Kalsel Resources dan 99,9% saham PT Sitrade Coal kepada CIC.
Hingga semester I-2010, Bumi mencatat utang jangka pendek sebesar US$ 665,04 juta. Kewajiban tersebut terdiri atas utang kepada Credit Suisse US$ 294,97 juta, utang kepada JP Morgan Chase Bank NA US$ 146,27 juta, utang kepada UBS AG US$ 75 juta, dan utang kepada Bright Ventures Pte Ltd US$ 148,8 juta (biaya perolehan diamortisasi).
Di sisi lain, pendapatan perusahaan tambang batubara tersebut mencapai US$ 2,13 miliar pada semester I-2010. Pendapatan tersebut naik 24,5% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 1,71 miliar. Namun, beban pokok pendapatan naik 36,1% dari US$ 984,35 juta menjadi US$ 1,34 miliar.
Adapun laba kotor Bumi hingga semester I-2010 tercatat US$ 790,48 juta atau meningkat 8,9% dibandingkan periode sama 2009 sebesar US$ 725,79 juta. Sedangkan laba usaha naik 5,4% dari US$ 504,55 juta menjadi US$ 531,84 juta. Namun, laba bersih turun 30% dari US$ 192,29 juta menjadi US$ 134,57 juta.



BERITA EMITEN

Saham Bank-Properti Simpan Potensi

(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia Rabu (22/9) diprediksi melemah, sebelum melanjutkan penguatan. Beberapa saham yang dapat dicermati berasal dari sektor perbankan dan properti.

Analis saham Ciptadana Securities, Syaiful Adrian mengatakan, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih akan berlanjut. Menurutnya, penguatan indeks selama ini sudah sangat tinggi, sehingga membutuhkan koreksi sebelum naik lagi. ”Profit taking pun masih akan terjadi pada saham big cap,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan kemarin, indeks ditutup terkoreksi tipis, setelah di awal perdagangan mencetak rekor baru. Tekanan tinggi setelah indeks menembus level 3.400, dan antisipasi pasar terhadap keputusan The Fed tentang tingkat bunganya, menekan bursa.

Pasar berekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah, di tengah pernyataan BPS Amerika (National Bureau of Economic Research/NBER), bahwa resesi AS yang dimulai sejak Desember 2007 telah berakhir di Juni 2009. “Kendati masih ada kekhawatiran soal angka pengangguran AS yang masih tinggi,” katanya

Sementara likuditas yang masih tinggi di pasar global akibat stimulus, bisa memicu kenaikan di indeks market, termasuk Indonesia. “Hal ini didukung masuknya aliran dana asing ke bursa domestik, yang mengindikasikan likuiditas yang tinggi di pasar.”

Di tengah profit taking investor, investor masih disarankan membeli saham perbankan, seperti PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Hal ini terkait rencana kedua emiten untuk melakukan right issue. “Kedua emiten ini mudah menerbitkan right issue, karena sahamnya diminati investor asing,” ucapnya.

Menurutnya, aksi korporasi ini bagus untuk perbankan, karena dengan bertambahnya modal (CAR), pengucuran kredit dapat meningkat. Kondisi ini sesuai dengan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) yang baru, dimana perbankan, seperti BMRI harus meningkatkan pelemparan kreditnya karena Loan to Deposit ratio (LDR) masih rendah.

Emiten lain yang disarankan Syaiful dengan ekspektasi suku bunga rendah adalah saham properti PT Summarecon Agung (SMRA). Menurutnya, ketentuan GWM ini akan membuat lending rate perbankan berkompetisi. “Hal ini positif bagi sektor yang dibiayai kredit perbankan, seperti properti,” ujarnya.

Pada perdagangan Selasa (21/9), IHSG ditutup turun 5,945 poin (0,18%) ke level 3.365,037. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia memang sangat ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 13,331 miliar lembar saham, senilai Rp 6,440 triliun dan frekuensi 160.563 kali.

Sebanyak 121 saham naik, 100 saham turun dan 59 saham stagnan. Asing mencatatkan transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp114 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,728 triliun dan transaksi jual asing mencapai Rp1,614 triliun.


Elnusa Bukukan Kontrak Migas US$ 309,9 Juta Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail

JAKARTA, INVESTOR DAILY
Perusahaan penyedia layanan jasa terintegrasi hulu migas PT Elnusa Tbk (ELSA) meraup kontrak hingga pertengahan September 2010 sebesar US$ 309,98 juta atau setara Rp 2,79 triliun.
“Kontrak terakhir yang kani peroleh adalah proyek transition seismic acquisition senilai US$ 24,48 juta,” ujar Sekretaris Perusahaan Elnusa Heru Samodra kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (21/9).
Heru mengungkapkan, proyek seismik tersebut akan dikerjakan pada dua blok di wilayah Papua Barat dengan periode kontrak selama enam bulan, mulai akhir September 2010 dan berlanjut pada awal 2011.
Kontrak baru yang diperoleh perseroan akan dikerjakan melalui pola kerja sama operasi dengan perusahaan geoscience terkemuka dari Prancis. Elnusa mendapat bagian menyediakan alat (recording and cable), support vessel, transportasi darat, dan semua survei...


Hexindo kantongi kontrak US$40 juta dari BUMA

Distributor peralatan berat merek Hitachi, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), mengantongi kontrak pembelian peralatan berat senilai US$40 juta dari kontraktor pertambangan batu bara kedua terbesar di Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).

Seorang eksekutif yang mengetahui masalah ini menyatakan bahwa BUMA telah menandatangani kontrak pembelian peralatan berat dengan Hexindo.

“Hexindo akan memasok peralatan berat ke BUMA hingga 2012,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.

Sekretaris Perusahaan Hexindo Heri Akhyar membenarkan bahwa perusahaan telah mengantongi kontrak pembelian alat berat senilai US$40 juta dari BUMA.

“Kami telah menandatangani kontrak. Satu unit peralatan berat telah dipasok ke BUMA. Pembelian ini sejalan dengan alokasi anggaran untuk belanja modal BUMA,” ujarnya.

Terkait pembelian ini, Heri mengatakan bahwa BUMA juga memperoleh pembiayaan dari Hitachi Construction Machinary Finance Indonesia.

BUMA menghabiskan US$115 juta belanja modal (capex) selama 6 bulan pertama pada tahun 2010. Mayoritas alokasi anggaran ini digunakan untuk pembelian peralatan berat untuk mendukung pertumbuhan produksi.

BUMA, anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), berencana untuk menghabiskan kira-kira US$180 juta capex pada tahun ini.

Hexindo berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 118,20% pada kuartal pertama tahun ini, didukung oleh melambungnya pendapatan bersih.

Perusahaan itu mencatatkan US$9,23 juta laba bersih pada kuartal I 2010 dari US$4,23 juta pada kuartal I 2009.

Laba usaha Hexindo meningkat 115,92% dari US$5,78 juta pada kuartal I 2009 menjadi US$12,48 juta.

Pendapatan bersih perusahaan melambung 132,35% dari US$53,17 juta pada kuartal pertama di tahun 2009 menjadi US$123,54 juta.

Saham Hexindo melemah 1,75% menjadi Rp5.600 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp4,70 triliun. Saham diperdagangkan pada 13.58 kali dari rasio harga saham terhadap laba bersihnya.