Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 3 September 2010

BERITA SEPUTAR RUMOR

Cermati Saham BHIT

Jakarta - Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) akan menjadi buruan bandar disebabkan perseroan siap merampungkan akuisisi delapan kuasa pertambangan batubara.

Kuasa pertambangan ini terdapat di Kalimantan dengan jaminan saham perseroan, selain dari saham bonus dan rights issue. Harga saham BHIT diprediksi bisa menembus level Rp125-150 dalam waktu dekat.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin (2/9) harga saham BHIT ditutup koreksi Rp1 ke RP103.


Dividen Newmont Siap Dongkrak BUMI


Jakarta - Saham BUMI, Jumat (3/9) diprediksikan menguat seiring sentimen positif dari pendapatan dividen PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$90 juta. Saatnya beli saham ini!

Yuganur Wijanarko, senior researcher HD Capital mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini terutama karena faktor perseroan yang mendapat sentimen positif dari dividen PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$90 juta pekan ini.

Menurutnya, dividen tersebut akan digunakan BUMI untuk mencicil utang. Dengan proses pembiayaan utang yang berlanjut, utang yang jatuh tempo akhir tahun ini akan terbayar.

BUMI akan mengarah ke level resistance Rp1.740-1.840 dan kalau turun Rp1.680-1.630 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (2/9).

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp10 (0,58%) menjadi Rp1.690 dibandingkan sebelumnya di level Rp1.700. Harga tertingginya mencapai Rp1.740 dan terendah Rp1.680. Volume transaksi mencapai 62,8 juta unit saham senilai Rp107,06 miliar dan frekuensi 2.326 kali.

Karena itu pula, lanjut Yuganur, beberapa analis menargetkan harga BUMI di level Rp3.000 atau Rp3.200 bahkan ada juga yang menargetkan di level Rp3.400 dalam 12 bulan ke depan. “Sebab, dengan pengurangan utang, earning per share (EPS)-nya akan naik,” timpalnya.

Menurutnya, kalau BUMI konsisten melakukan pembayaran utang dengan berbagai skema aksi korporasi, tentu semua kewajiban perseroan tidak akan menggerus laba. “Yang menghambat laju saham BUMI selama ini adalah faktor utang,” timpalnya.

Karena itu, kemungkinan besar BUMI akan naik akhir pekan ini dan coba akan mendekati level psikologis Rp2.000. “Apalagi, harga batubara di Newcastle sudah mengalami kenaikan signifikan dari level US$87 ke level US$91 per metrik ton,” tuturnya.

Sementara itu, terkait rencana right issue, menurutnya masih belum ada kejelasan. Seharusnya September ini BUMI sudah melakukannya dengan nilai US$300 juta. “Katanya sih harganya di atas Rp2.000. Tapi saya tidak mengerti bagaimana cara menjualnya,” tukas Yuga.

Di sisi lain, imbuh Yuga, dari sisi sentimen market kondusif bagi laju saham BUMI. Pasar merespon positif peluang dipertahankannya BI rate di level 6,5% yang akan diumumkan BI Jumat (3/9) ini.

“Jika BI rate dipertahankan di level rendah, menandakan likuiditas market, masih memadai,” ungkapnya. Tapi, bagi BUMI sendiri lebih cenderung terpengaruh faktor internal terutama masalah utang daripada sentimen market.

Lalu, dari sisi sentimen negatif isu placement PT Adaro Energy (ADRO) di level Rp1.500-1700 diperkirakan sudah berakhir. Apalagi perseroan sudah membantahnya. “Karena itu, ADRO berpeluang naik kembali sehingga positif bagi pergerakan saham di sektornya termasuk BUMI,” ucapnya.

Dari sisi laba bersih ADRO memang turun 42%, sedangkan BUMI hanya terkoreksi 30,1%. Artinya, berdasarkan kinerja perusahaan, BUMI lebih baik dari ADRO. Apalagi, laba BUMI turun hanya gara-gara pajak. “Sedangkan ADRO, labanya turun, karena memang kinerja turun seperti karena faktor cuaca dan kerugian kurs,” jelas Yuganur.

Karena itu, lanjut Yuga, jika tanpa pajak, laba BUMI tidak turun sehingga orang seharusnya lebih positif melihat BUMI dibandingkan ADRO. Yuga tetap rekomendasikan buy untuk BUMI.

“Saya targetkan Rp1.840 akan dicapai BUMI sebelum bursa tutup 7 September 2010 ini. Karena pada 8 Septermber sudah libur Idul Fitri 1431 Hijriah,” tandas Yuganur.


Grup Para Bidik Indosiar

Jakarta - Grup Para dikabarkan bakal menambah kembali stasiun televisi di Tanah Air. Setelah memiliki dua statiun TV, yaitu Trans TV dan Trans 7.

Pemilik Grup Para, Chairul Tanjung tengah mengincar sejumlah kepemilikan saham di sejumlah stasiun TV, salah satunya PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM). Rumor di pasar menyebutkan petinggi Grup Para sudah bertemu di Singapura guna mendiskusikan akuisisi tersebut.

Sementara itu pada penutupan perdagangan bursa kemarin (2/9) harga saham IDKM ditutup naik Rp35 ke Rp385.

No comments: