Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Wednesday 15 September 2010

BERITA PERUSAHAAN

Adaro bidik proyek railway di Kalteng

Selasa, 14/09/2010 16:56:46 WIB
Oleh: Yuda Prihantoro JAKARTA: PT Adaro Energy Tbk membidik pengerjaan railway, alias pembangunan rel kereta api, di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang nilai investasinya mencapai US$2,2 miliar.

"Kami sudah mengajukan proposal untuk tender railway itu. Saat ini tendernya masih jalan. Pengumuman pemenangnya tidak tahun ini," ujar Sekretaris Perusahaan Adaro Andre J. Mamuaya kepada Bisnis, sore ini.

Proyek railway tersebut diselenggarakan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan merupakan proyek dengan skema public private partnership (PPP).

Meski demikian, Andre enggan menjelaskan lebih detail terkait dengan proyek tersebut dengan alasan masih dalam proses tender. Begitupun ketika ditanyai perihal darimana sumber pendanaan proyek tersebut jika Adaro menjadi pemenangnya.

Selain mengincar proyek railway, produsen batu bara tersebut juga tengah memproses dua tender proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yakni PLTU Pemalang yang memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW) dan PLTU Kalimantan Selatan yang berkapasitas 2x100 MW.

"Pengumuman pemenang tender PLTU Pemalang, Oktober ini. Kalau untuk PLTU Kalsel pengumumannya kemungkinan sekitar awal tahun depan," jelas Andre.

Untuk tender PLTU Pemalang, Adaro menggandeng tiga perusahaan asing yakni Japan Power, CDF Suez, dan Itochu. Pada proyek tersebut Adaro merencanakan untuk memiliki saham sebesar 20%.

Adapun proyek PLTU Kalimantan Selatan, Adaro menggandeng mitra asal Jepang, Mitsui. Sayangnya, Andre pun enggan menjelaskan nilai investasi dari kedua proyek PLTU tersebut.



Jasa Marga investasi Rp500 miliar garap properti

Rabu, 15/09/2010 03:20:38 WIB
Oleh: Antara JAKARTA: PT Jasa Marga Tbk akan melakukan ekspansi di bidang properti melalui pengembangan kawasan di sekitar jalan tol dengan investasi sekitar Rp500 miliar.

"Kita berniat memperluas bisnis di sektor properti, membangun dan mengelola lahan di kawasan jalan tol," kata Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansjah, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, hari ini.

Untuk mewujudkan rencananya itu, Jasa Marga akan menggandeng perusahaan lain baik sesama BUMN ataupun perusahaan swasta.

"Kami menilai bisnis properti cukup menarik. Kami bisa bersinergi dengan perusahaan BUMN atau menggandeng swasta," ujar Reynaldi.

Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito menuturkan pihaknya kini sedang mengkaji beberapa perusahaan yang akan dilibatkan dalam mengembangkan bisnis properti tersebut.

Dia menyebutkan salah satu perusahaan yang disertakan dalam pengembangan kawasan di sekitar jalan tol adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk. Meski begitu, Frans tidak merinci lebih lanjut berapa besar pembagian porsi saham kedua perusahaan itu.

Dia hanya menjelaskan selain properti, Jasa Marga juga akan mengembangkan jalur kabel optik di sepanjang jalan tol.

Di bisnis serat optik ini, Jasa Marga memaksimalkan lahan di sekitar jalan tol yang dikelola perusahaan. Untuk merealisasikan rencana tersebut, Jasa Marga akan menggandeng perusahaan jasa telekomunikasi.

"Kami masih melakukan seleksi melalui beauty contest untuk mencari calon mitra di bisnis serat optik," ujar Frans.

Pada Oktober 2010, Jasa Marga akan menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun.

Menurut dia, surat utang diterbitkan itu berjangka waktu 10 tahun senilai Rp1 triliun, dan bertenor 3 tahun senilai Rp500 miliar.

Selain untuk pengembangan bisnis properti, Jasa Marga akan menggunakan dana itu unutk membiayai kembali utang dengan total nilai Rp1 triliun.

Utang yang dilunasi itu meliputi kewajiban obligasi sebesar Rp650 miliar yang jatuh tempo pada akhir 2010, serta pinjaman bank sebesar Rp350 miliar.

Guna membantu penerbitan surat utang itu, Jasa Marga telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities penjamin emisi.

No comments: