Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 24 September 2010

BERITA EMITEN

Saham ARTI Berpotensi Terkerek ke Level Rp500-Rp600

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) dikabarkan berhasil mengakuisisi tambang emas di luar Jawa setelah mendapatkan dana dari investor Eropa.

Perseroan juga dikabarkan sedang menjajaki

akuisisi ladang minyak dan gas dengan cara

mengajak investor strategis lokal. Selain itu, perseroan juga sedang membidik kontrak jasa layanan migas senilai Rp400-500 miliar.

Rencana perseroan tersebut membuat bandar akan menaikkan saham ARTI ke level Rp500-600. Pada perdagangan saham Jumat (24/9) saham ARTI ditutup menguat ke level Rp315 atau menguat 20 poin.


Saatnya Ambil Untung Saham BUMI?
Ahmad Munjin

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Jumat (24/9) diprediksi melemah. Ketidakpastian masa depan sinergi BTEL-TLKM menjadi pemicunya mengingat perpanjangan direksi Telkom hanya sebulan. Saatnya ‘profit taking’!

Pengamat pasar modal, Satrio Utomo mengatakan, potensi pelemahan saham PT Bumi Resources (BUMI) akhir pekan ini karena beberapa faktor. Salah satunya soal penguatan saham grup Bakrie termasuk BUMI selama ini yang berpangkal pada pembicaraan dengan PT Telkom (TLKM).

Namun, menurut Satrio, kemarin, keluar berita, perpanjangan direksi Telkom hanya sebulan. Karena itu, deal Telkom dengan PT Bakrie Telecom (BTEL) akan sangat tergantung pada direksi yang baru.

“Karena itu, BUMI akan mengarah ke level support Rp1.950 dan Rp2.150 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (23/8).

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp75 (3,48%) ke level Rp2.075 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp2.150. Harga tertingginya mencapai Rp2.175 dan terendah Rp2.000. Volume transaksi mencapai 262,9 juta unit saham senilai Rp547,6 miliar dan frekuensi 5.080 kali.

Lebih jauh Satrio mengatakan, apa yang diketahui pasar selama ini terkait direksi Telkom tidak seperti itu. “Bagi pasar Direksi Telkom sudah pasti dipimpin Rinaldi Firmansyah,” imbuhnya.

Keadaan ini, berpeluang memicu pergerakan saham grup Bakrie kembali mundur termasuk saham BUMI. Tapi, ini harus masih harus dicermati pasar. “Pengaruh negatifnya bisa dalam waktu yang panjang. Sebab, main sentiment pergerakan grup Bakrie dan BUMI berasal dari dari sinergi Flexi-Esia itu,” ucapnya.

Satrio mengkhawatirkan, pelaku pasar saat ini akan wait and see kembali atas BUMI sehingga menahan tren penguatan selama ini.

Di sisi lain, potensi tertekannya saham BUMI, juga karena faktor teknikal. Menurutnya, jika dilihat dari sisi candlestick terakhirnya, saham BUMI akan mengalami penurunan akhir pekan ini. “Candlestick IHSG pun tidak terlalu baik sehingga tidak kondusif bagi pergerakan BUMI,” tutur Satrio.

Karena itu, pasar juga harus memperhatikan kondisi market. Jika market hari ini turun, IHSG berpeluang turun ke level 3.250-3.225. Karena itu, BUMI pun akan turut tertekan terlebih dahulu.

Pada saat yang sama, koreksi harga minyak mentah dunia ke level US$73 per barel , juga berpengaruh negatif pada pergerakan indeks. Sejauh ini, Satrio mengaku cenderung hold di saham BUMI.

“Tapi, kalau lihat posisi candlestick-nya yang terakhir, seharusnya investor profit taking terlebih dahulu di saham BUMI. Di kisaran Rp1.950, melakukan aksi beli tidak masalah,” imbuh Satrio.

No comments: