Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Tuesday 21 September 2010

REKOMENDASI SECURITIES


IHSG Ikut Menunggu Rapat The Fed


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya mengalami koreksi setelah terus menerus melonjak menembus rekor tertingginya. Namun penguatan saham Bakrie 7 berhasil menahan laju penurunan IHSG.

Pada penutupan perdagangan Senin, (20/9/2010), IHSG ditutup melemah 13,671 poin (0,40%) ke level 3.370,982. Sedangkan Indeks LQ 45 juga turun 4,703 poin (0,73%) ke level 634,599.

Setelah koreksi tersebut, IHSG masih dalam posisi yang rawan koreksi. Kendati potensi penguatan IHSG masih ada selama perdagangan Selasa (21/9/2010) ini.

"Kami melihat indeks berpotensi bergerak terbatas dengan menunggu hasil pertemuan oleh The Fed pada hari ini yang akan membahas kebijakan moneter di negara tersebut," jelas eTrading Securities dalam analisisnya.

"Indeks masih rawan terkoreksi, pergerakannya dalam jangka pendek cenderung mixed. Pergerakan indeks kami perkirakan berkisar antara 3310-3403," ulas Erdikha Sekuritas dalam rekomendasinya.

Sentimen positif datang dari penguatan bursa-bursa utama dunia. Bursa Wall Street melesat ke titik tertingginya dalam 4 bulan terakhir, dipicu optimisme investor setelah adanya kabar yang menyebutkan resesi di AS secara resmi sudah berakhir sejak Juni 2009.

Pada perdagangan Senin (20/9/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat 145,77 poin (1,37%) ke level 10.753,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga mengat 17,12 poin (1,52%) ke level 1.142,71 dan Nasdaq menguat 40,22 poin (1,74%) ke level 2.355,83.

Sementara Bursa Jepang yang baru saja libur panjang juga langsung menguat. Indeks Nikkei-225 mengawali perdagangan Selasa dengan kenaikan 74,79 poin (0,78%) ke level 9.700,88.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari Senin (20/9) IHSG ditutup melemah 0.4% ke level 3,370.98. Penguatan IHSG pada hari kemarin kembali dipimpin oleh grup B7 dan saham-saham second liner. Asing tercatat melakukan net buy sebesar 61 miliar dimana pembelian banyak terjadi pada sektor coal mining, metal dan semen.

Untuk rekomendasi hari ini, kami melihat saham B7 serta saham second liner masih layak untuk dicermati. IHSG kami perkirakan bergerak pada kisaran 3,340 – 3,400, kami melihat indeks berpotensi bergerak terbatas dengan menunggu hasil pertemuan oleh The Fed pada hari ini yang akan membahas kebijakan moneter di negara tersebut. Saham pilihan untuk hari ini adalah BNBR, BBKP dan NIKL.

Kresna Graha Sekurindo:

Minimnya katalis hari ini membuat sebagian pelaku pasar mulai melakukan profit taking sehingga IHSG berada di teritory negative. Stochastic dan RSI menunjukkan sebagian big cap telah berada di area jenuh beli sehingga rawan koreksi. Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3,330-3,415 dengan UNVR dan AALI.

Erdikha Sekuritas:

IHSG ditutup melemah 13.67 point menjadi 3370.98 (-0.40%). Saham-saham sektor perbankan menjadi salah satu pemicu pelemahan indeks, Namun kenaikan saham grup Bakrie dan sektor konsumsi membuat pelemahan indeks tidak dalam. Indeks masih rawan terkoreksi, pergerakannya dalam jangka pendek cenderung mixed. Pergerakan indeks kami perkirakan berkisar antara 3310-3403. Saham-saham sektor konsumsi masih menarik untuk dikoleksi.

Finan Corpindo Nusa:

Aksi profit taking sejumlah saham unggulan seperti PGAS, ASII dan BMRI menyebabkan IHSG terkoreksi namun aksi beli saham-saham Grup Bakrie berhasil menahan penurunan indeks. Untuk Selasa, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.345 hingga 3.400.



REKOMENDASI PASAR


Cermati Saham BBRI, ADRO, ASII & INDF

jakarta - Pergerakan IHSG pada Selasa (21/9) diperkirakan sektor perbankan dan batubara akan menguat, bila indeks masih tertekan. Saham pilihan BBRI, ADRO, ASII dan INDF.

Hal itu dikutip dari hasil riset analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko kemarin. "Bila masih terjadi penekanan lebih lanjut di IHSG rekomen akumulasi on weakness di beberapa emittem consumer, perbankan & batubara yang sempat terimbas koreksi dan siap untuk rebound kembali," katanya.

Indeks kemarin ditutup turun 15,05 poin (0,44%) ke level 3.369,61. Volume perdagangan mencapai 10,3 miliar lembar saham dengan nilai Rp4 triliun. Total pembelian asing mencapai Rp1,1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,05 triliun.

Saham pilihan, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan koreksi di sektor perbankan akibat kenaikan Giro wajib minimum BI dari 5 ke 8% telihat berlebihan dan sudah mulai tecermin dalam harga. Apabila koreksi terus berlangsung di pemain UKM dengan ROE tertinggi di sektornya dengan agenda stock split untuk menambah liquiditas ini rekomen akumulasi.

Saham BBRI disarankan beli dengan target harga di 10.500 dari penutupan kemarin di 10.200. Strategi masuk pertama di 9.850 dan kedua di 9.600 dengan cut loss di 9.500.

Saham Adaro Energy (ADRO) direkomendasikan buy on weakness karena persero masih optimis effisiensi perusahaan dapat menaikan produksi batubara di 2011-2012. Walaupun ada langkah downgrade proyeksi produksi batubura dan earnings atau laba per saham FY2010 (EPS) sebesar 15%. Hal ini akibat ketakutan kinerja laporan keuangan 1H 2010 yang memburuk mengakibatkan profit taking dan koreksi yang dapat mengakibatkan ADRO mengalami pullback.

Saham ADRO disarankan beli dengan target harga di 2.150 dari penutupan kemarin di 2.050. Strategi masuk pertama di 2.000 dan kedua di 1.925 dengan cut loss di 1.870.

Saham Astra International (ASII) dapat menggunakan koreksi sehat ini sebagai kesempatan akumulasi. Hal ini dengan optimisme pasar bahwa kinerja laba di 2011 masih dapat terus tembuh dari momentum penjualan mobil & motor. Selain itu kontribusi dari unit agribusiness dari kenaikan harga komoditas (CPO).

Saham ASII disarankan beli dengan tingkat harga di 56.500 dari penutupan kemarin di 54.500 dengan strategi masuk pertama di 53.400 dan kedua di 51.500 dengan cut loss di 50.500.

Saham Indofood Sukses Makmur (INDF) memiliki beberapa sentimen positif seperti paska IPO CPB prima yang akan menarik dana Rp3 triliun untuk pembayaran utang induk INDF. Hal ini dapat menaikan nilai jual perseroan dengan rasio utang (DER) yang sekarang 2.4x berkurang hingga 1.4x sehingga proyeksi EPS (laba per saham) & rasio profitabilitas (NPM, OPM) naik karena tidak tergerus biaya debt servicing utang.

Saham INDF disarankan beli dengan target harga di 5.700 dari penutupan kemarin di 5.350 dengan strategi masuk pertama di 5.300 dan kedua di 5.150 dengan cut loss di 4.900.

No comments: