Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 17 September 2010

BERITA IHSG

Rekomendasi: Indeks masih dibayangi aksi ambil untung

Oleh: Yeni H. Simanjuntak JAKARTA: Pada perdagangan hari ini, indeks diprediksi bergerak mixed dan masih dibayangi aksi ambil untung. Indeks diperkirakan bergerak di kisaran 3.312-3.377. Saham-saham yang layak untuk dicermati, a.l., BBKP, INCO, ITMG, BTEL, BBTN, PWON, dan BMRI.

Berikut rekomendasi dua perusahaan sekuritas:

Sinarmas Sekuritas
Pada perdagangan hari ini, indeks diprediksi bergerak mixed dan masih dibayangi aksi ambil untung, dengan rentang gerak indeks 3.312-3.377. Saham-saham yang layak untuk dicermati antara lain: BBKP, INCO dan ITMG.

Pada perdagangan kemarin, investor asing masih terus berburu saham, di tengah aksi ambil untung yang dilakukan pemodal domestik. Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp745,41 miliar.

Asia Securities
Perdagangan kemarin cukup ramai, dengan IHSG yang akhirnya ditutup terkoreksi tipis 0.46% menjadi 3.341.63. Ke depan, trend IHSG masih bullish. Untuk perdagangan hari ini, indeks diprediksi bergerak di kisaran 3.319,62-3.375,45. Saham yang direkomendasikan antara lain: BTEL, BBTN, PWON, dan BMRI.



Terkoreksi, Akumulasi Saham Tambang
Asteria

Jakarta – Bursa saham Indonesia Jumat (17/9) diperkirakan masih akan terkoreksi. Namun, untuk jangka panjang, masih ada potensi menarik pada saham tambang.

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim mengatakan, koreksi teknikal yang terjadi pada bursa kemarin, masih bisa berlanjut pada perdagangan hari ini. Terutama mengingat valuasi bursa yang tinggi beberapa pekan terakhir. Namun, masih ada sentimen positif dari aliran dana asing. "Kondisi ini menyebabkan IHSG bisa mencapai level 3.500 hingga akhir tahun," katanya.

Menurutnya, investor global masih akan ‘melirik’ emerging market untuk berinvestasi. Salah satu sektor yang diburu asing adalah tambang. Hal ini terkait pelemahan dolar AS yang berdampak pada naiknya harga komoditas.

“Investor melakukan hedging terhadap komoditas karena berlanjutnya potensi pelemahan dolar,” tuturnya. "Saat ini, harga emas dan minyak mentah dunia sudah mulai naik, dan hal ini akan diikuti oleh harga komoditas lainnya."

Pasar kini menaruh perhatian pada pergerakan dolar AS. Adapun greenback ini terus saja melemah terhadap mata uang kuat lainnya, meskipun data ekonomi AS menunjukkan perbaikan.

Hal ini karena pasar masih ragu akan pemulihan ekonomi, terutama dengan volatilenya beberapa data yang dirilis, seperti tenaga kerja. “Dolar AS hingga akhir tahun masih berpotensi melemah terhadap euro ke level 1,5 dan terhadap yen di level 50,” ucapnya.

Di tengah situasi ini, Irwan masih merekomendasikan saham tambang logam seperti PT Aneka Tambang (ANTM), PT International Nickel (INCO) dan PT Timah (TINS). Sedangkan saham tambang batubara pilihannya adalah PT Bumi Resources (BUMI), PT TB Bukit Asam (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG). “Rekomendasi akumulasi beli untuk emiten-emiten ini,” katanya.

Pada perdagangan Kamis (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 15,400 poin (0,45%) ke level 3.341,632. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi mencapai 6,139 miliar lembar saham, senilai Rp6,042 triliun dan frekuensi 134.537 kali.

Sebanyak 122 saham naik, 89 saham turun dan 79 saham stagnan. Kendati bursa melemah, asing masih aktif melakukan pembelian. Terlihat dari nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp827 miliar. Dimana transaksi beli mendominasi sebesar Rp2,663 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,835 triliun.

No comments: