Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Tuesday 28 April 2009

BERITA GLOBAL

Berita

Laba NISP Q I Naik 35%

Bank OCBC NISP Tbk untuk 3 bulan pertama 2009 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 73,2 miliar. Peningkatan yang cukup menggembirakan yaitu sebesar 35% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2008, yang sebesar Rp 54,3 miliar.

TRIM Didenda Rp200 Juta

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengganjar PT Trimegah Securities Tbk dengan denda sebesar Rp200 juta setelah sistem perdagangannya menyebabkan sistem perdagangan bursa macet.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

ANTM Alokasikan US$1,8 Miliar untuk FeNi IV

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencari mitra strategis untuk proyek pembangunan pabrik Fero Nikel IV (FeNi IV) di Buli, Halmahera dan menganggarkan belanja modal untuk proyek itu sebesar US$1,8 miliar.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

SONA Minta Izin Tarik Kredit Rp100 Miliar

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk meminta izin kepada Bapepam-LK agar bisa menarik pinjaman Rp100 miliar dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

Biaya Dana Tekan Laba Bank

Lonjakan beban biaya dana dan kenaikan kredit bermasalah merupakan dua faktor utama yang bakal menjegal laba perbankan pada kuartal I/2009. Lembaga intermediasi itu sibuk merestrukturisasi kredit, sehingga ekspansi stagnan.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

ADHI Provisi Proyek Macet Rp150 Miliar

PT Adhi Karya Tbk menyisihkan dana sebesar Rp150 miliar selama tahun lalu untuk sejumlah proyeknya yang dinilai bermasalah.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

Laba TLKM Turun 20% Karena Rugi Kurs

Laba bersih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada tahun lalu anjlok 19,9% menjadi Rp10,30 triliun dibandingkan dengan laba periode sama pada tahun sebelumnya Rp12,86 triliun.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

Transaksi di Bursa Kian Susut

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah pada 5 hari terakhir menyusul anjloknya nilai transaksi saham dan aksi jual pemodal asing yang khawatir wabah flu babi akan memperpanjang resesi di Amerika Serikat.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Bisnis Indonesia.

Rupiah Telah Temukan Titik Keseimbangan Baru

Saat ini, mata uang rupiah telah tiba pada titik keseimbangannya (ekuilibirium) yang baru, yakni di level Rp10.500-11.000 per USD.

Berita selengkapnya bisa dibaca di okezone.com.

Wabah Flu Babi Bikin Harga Minyak Mundur

Sama dengan nasib bursa Wall Street, harga minyak mentah dunia juga melemah 2,7 persen ke level USD50,14 per barel.

Berita selengkapnya bisa dibaca di okezone.com.

TRIM Belum Tau Didenda Rp200 Juta

Trimegah belum mengetahui jika perseroan dikenakan denda sebesar Rp200 juta atas masalah pada sistemnya sehingga mempengaruhi sistem perdagangan Bursa Efek Indionesia.

Berita selengkapnya bisa dibaca di okezone.com.

Isu Flu Babi Siap Seret Rupiah

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (27/4) diperkirakan masih melemah. Tingginya permintaan rupiah menjelang akhir bulan dan ekspektasi pandemi flu babi, memacu investor kembali memburu mata uang dolar AS.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Inilah.com.

Laba Bersih TLKM Turun 20%, Pemerintah Akan Tambah Lagi Saham di PGAS

Pemerintah berencana menambah kembali kepemilikan saham di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui konversi piutang menjadi saham. Saat ini, pemerintah menguasai 56,46% saham PGN, sedangkan sisanya dimiliki publik.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Investor Daily.

ANTM Cari Mitra Strategis Garap Proyek US$ 1,8 M

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjajaki mitra strategis untuk menggarap proyek bijih nikel di Halmahera, Maluku Utara hingga 2013. Perseroan telah menyelesaikan studi kelayakan pada proyek senilai US$ 1,8 miliar tersebut.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Investor Daily.

Flu Babi Merebak, Dolar AS Diburu

Dolar AS kembali diburu sebagai mata uang yang paling aman di tengah 'kekacauan' yang terjadi saat ini dengan merebaknya ancaman flu babi yang ditakutkan mewabah seperti SARS di tahun 2003.

Berita selengkapnya bisa dibaca di detik Finance.

Wall Street Kena Imbas Flu Babi

Wall Street juga memberi reaksi negatif atas merebaknya flu babi. Para investor kini sedang menghitung seberapa jauh dampak flu yang kini sudah menelan 100 korban lebih di Meksiko itu.

Berita selengkapnya bisa dibaca di detik Finance.

NISP Perketat Kredit Hanya 3,1%

Penyaluran kredit Bank OCBC NISP yang hanya tumbuh sekitar 3,1% sebagai dampak krisis ekonomi global yang mulai dirasakan oleh sektor riil pada kuartal pertama 2009.

Berita selengkapnya bisa dibaca di Inilah.com.

No comments: