LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
PT PP.tbk
PT BBNI. Tbk
PT BBKP.tbk
Technical Analyst Comment
IHSG berhasil ditutup positif sebesar 0.2% pada perdagangan kemar in dan tetap menyisakan Low er Shadow yang panjang
pada Candlestick. Kami tetap melihat Lower Shadow ini sebagai hal yang posit if karena diikut i dengan kenaikan (White Body
Candlest ick). Dengan menggunakan kombinasi Moving Average 5, 20 dan 60, terlihat saat ini IHSG sedang bersiap untuk
memasuki Bullish dalam jangka menengah. Moving Average 5 telah Golden Cross dengan Moving Average 60 dan saat ini
Moving Average 20 sedang menuju Moving Average 60 untuk Golden Cross. IHSG terlihat memasuki fase Pullback setelah
terjadi Golden Cross. Kami masih tetap memprediksi IHSG bergerak Mixed namun dengan kecenderungan menguat dalam
range 3480 – 3560.
Top Buy Recommendation
SMRA (1000) - Buy , Stop Loss < 970 , Target Price +/- 1080
LSIP (2300) - Buy On Weakness , Stop Loss < 2200 , Target Price +/- 2400
SMRA (1000) – BUY
Stop Loss < 970, Target Price +/- 1080
SMRA terlihat mulai Rebound pada level Support – nya di +/- 970. Stochastic Oscillator
mulai terlihat akan melakukan Bullish Crossover walau masih di atas 20 dan dibawah 50.
Pola Candlestick yang terbentuk selama tiga hari ini menyerupai pola Morning Doji Star
(dengan bentuk yang kurang bagus). Expert Says : Investor dapat mengambil Aksi Beli
dengan target harga di +/- 1080.
LSIP (2300) – BUY On Weakness
Stop Loss < 2200, Target Price +/ - 2400
LSIP membentuk pola Candlestick yang cukup valid menyerupai Morning Star. Stochastic
Oscillator mulai terlihat melakukan Bullish Crossover di sekitar middle area. Volume
mulai terlihat meningkat yang kami yakin merupakan tanda Bullish yang cukup baik.
Expert Says : Investor dapat mengambil Aksi Beli dengan target harga di +/ - 2400. Kami
menyarankan Investor menunggu LSIP di sekitar +/- 2275.
============================================================
What Move the market?
US & Japan Markets Slipped; Will Indonesian Market Follow?
NEWS HIGHLIGHTS
Aneka Tambang : Cari Utang US$ 1 Miliar
Telekomunikasi Indonesia : Siapkan Dana Akuisisi Rp 1 T
Delta Dunia : BUMA Cari Dana US$ 750 Juta
Indika Energy : Jajaki Obligasi US$ 300 Juta
Perusahaan Gas Negara : Komit Pasok Gas ke PLN
TECHNICAL HIGHLIGHTS
SMRA (1000) - Buy
LSIP (2300) - Buy On Weakness
FY10 RESULT HIGHLIGHTS
Pembangunan Perumahan
Bank Bukopin
Bank Negara Indonesia
Multistrada Arah Sarana
What Move the Market?
US & Japan Markets Slipped; Will Indonesian Market Follow?
Berbeda dengan bursa di Asia yang mengalami rebound kemarin, bursa Asia dan Eropa terkoreksi akibat kombinasi kekhawatiran bencana nuklir di Jepang, penurunan rating kredit Portugal, dan kerusuhan yang masih berlanjut di Bahrain. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup dengan kehilangan -242.12 poin (-2,04%) di 11.613.3,sementara S & P 500 turun -1,95%, dan Nasdaq turun -1,89%. Rilis di Amerika pada hari Rabu menunjukkan data harga grosir melonjak akibat tingginya harga energi dan bahan pangan. Rilis data menunjukkan ekspor minyak dan bahan pangan Amerika mampu mengurangi jumlah defisit anggaran pemerintah. Di pasar Eropa, Jerman DAX 30 ditutup turun -2%, sedangkan indeks CAC 40 turun -2,2%, dan FTSE terkoreksi -1,70%. Saham Eropa mengalami penurunan pada akhir perdagangan setelah Guenther Oettinger, komisaris energi Uni Eropa, mengungkapkan ketakutannya bahwa situasi di pabrik nuklir Jepang yang rusak bisa segera memperburuk keadaan.
Perdagangan saham di BEI kemarin bergerak secara mixed, di mana indeks dibuka di zona positif namun selanjutnya terjadi koreksi sepanjang perdagangan dan mencapai titik terendah di 3.493,61, sebelum aksi beli terlihat di satu jam sebelum perdagangan ditutup. IHSG ditutup naik sebanyak 6,99 poin di 3.531, 48 dengan ditopang kenaikan saham-saham perbankan yang berkapitalisasi pasar besar seperti BCA(+0,75%), Mandiri(+1,67%), dan Danamon(+3,97%), yang diikuti pula oleh saham-saham sektor konsumer seperti Indofood(+1,53%), ICBP(+3,66%), Unilever (+0,61%), dan Charoen Pokphand Indonesia(+7,98%). Sementara itu, saham Astra International dan Telkom masing-masing ditutup turun -1,1% dan -1,4% kemarin.
IHSG kami prediksi hari ini akan mengalami tekanan jual merespon jatuhnya Nikkei yang pagi ini sudah turun hingga -3,35%, namun secara teknikal indeks masih memiliki peluang untuk menguat. Sentimen negatif dari Jepang masih sangat kuat sehingga investor cenderung akan mengamankan portofolio. Peluang untuk melakukan aksi trading buy on weakness terbuka untuk beberapa saham yang memiliki rentang pergerakan yang luas, seperti KRAS, HEXA, dan LSIP.
Aneka Tambang (ANTM, 2150)
Cari Utang US$ 1 Miliar
Untuk membiayai pembagunan pabrik feronikel di Maluku, saat ini PT Aneka Tambang tengah mencari utang senilai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 8.8 triliun. Total investasi pabrik tersebut mencapai US$ 1.65 miliar. Perseroan tengah mengkaji dua opsi yaitu, pinjaman bank dan obligasi. Rencananya, pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 27 ribu ton. Pembangunan akan dimulai semester II-2011 dan ditargetkan selesai pada 2014. –Investor daily
Telekomunikasi Indonesia (TLKM, 7050)
Siapkan Dana Akuisisi Rp 1 T
PT Telekomunikasi Indonesia menyiapkan dana akuisisi sebesar Rp 1 triliun tahun ini yang berasal dari kas internal. Saat ini perseroan tengah menjajaki akuisisi operator seluler di Kamboja. Menurut kabar, perseroan juga tengah menjajaki merger dan akuisisi dengan StarOne milik Indosat selain dengan Esia milik Bakrie Telecom. –Investor Daily
Delta Dunia Makmur (DOID, 1100)
BUMA Cari Dana US$ 750 Juta
PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia mencari fasilitas pinjaman bertenor 7 tahun senilai US$ 750 juta untuk pembiayaan ulang pinjaman sebesar US$ 600 juta. Saat ini perseroan tengah melakukan negosiasi dengan 12 – 15 bank guna memperoleh fasilitas tersebut. Buma berencana melakukan pembiayaan kembali pada Maret ini atau April mendatang. -Bisnis
Indika Energy (INDY, 3850)
Jajaki Obligasi US$ 300 Juta
PT Indika Energy akan menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta bulan depan untuk membiayai kembali obligasi yang jatuh tempo pada 2012. Perseroan telah menunjuk Citi, Goldman Sachs, Standard Chartered dan UBS sebagai pengatur penjualan obligasi. –Bisnis
Perusahaan Gas Negara (PGAS, 3650)
Komit Pasok Gas ke PLN
Perusahaan Gas Negara akan tetap mempertahankan komitmennya untuk memasok 100mmcfd gas ke PLN. PGN masih memiliki kontrak selama lima tahun. Selama ini, gas yang dialokasikan untuk PGN dialihkan ke Chevron’s Duri untuk menopang produksi crude oil sejak Februari 2010. -Bisnis
No comments:
Post a Comment