Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Wednesday 25 August 2010

BERITA SEPUTAR BIG CAP

Big Cap Terbatas, Cermati Lapis Dua



Jakarta – Bursa saham Indonesia Rabu (25/8) diperkirakan konsolidasi. Tingginya valuasi bursa, membuat peluang di saham big cap terbatas. Investor pun disarankan mencermati saham lapis dua.

Chandra Wijanarka dari eTrading Securities memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih akan melanjutkan pelemahan. Kalaupun ada penguatan, hanya sporadis, tidak permanen. “Indeks akan bergerak di kisaran 3.100-3.160,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pergerakan bursa saat ini didominasi saham lapis dua, sehingga indeks ada potensi koreksi. Adapun peralihan investor ini menunjukkan bahwa IHSG sudah dalam posisi tertinggi dan saham unggulannya konsolidasi.

Chandra menuturkan, sebenarnya masih ada pendorong penguatan IHSG dari efek PT Bumi Resources (BUMI). Namun, emiten ini sudah tertekan, seiring terkoreksinya bursa. Alhasil, pergerakan BUMI pun terhenti.

Selain itu, imbuhnya, peralihan penggerak bursa ke saham lapis dua, menyebabkan saham unggulan harus menyesuaikan harga lagi. Hal ini seharusnya membuka peluang beli di harga rendah untuk beberapa saham Big Cap. “Namun saya belum melihat adanya potensi itu,” katanya.

Di tengah keterbatasan saham unggulan, PT Astra International (ASII) menjadi satu-satunya saham yang potensi kenaikannya sudah terbuka. “Emiten otomotif ini sudah menembus pola sideways dan cenderung turun. Sehingga investor bisa BoW (buy on weakness) ASII,” paparnya.

Chandra mengatakan, mengingat harga saham unggulan yang terlalu tinggi, investor bisa bermain di saham lapis kedua. Namun, pelaku pasar sebaiknya berhati-hati karena saham sektor ini pun sangat tinggi spekulasinya.

Salah satu saham lapis dua pilihannya adalah PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA). Selain didukung fundamental yang kokoh, saham ini juga menarik karena punya diversifikasi bisnis yang kuat. “Terutama karena bisnis sampingannya ini menyumbang pemasukan yang cukup besar ke perusahaan, bahkan lebih dari 75% total pendapatan KIJA,” katanya.

Kinerja KIJA akan semakin kinclong dengan rampungnya mega proyek pembangkit listrik (powerplant) berkapasitas 130 megawatt (MW) yang dibangun di kawasan propertinya di Cikarang, Jawa Barat. “KIJA pun akan segera mendapatkan pendanaan dari utang sindikasi untuk proyek tersebut,” ujarnya.

Selain itu, pasokan energi dari powerplant KIJA itu akan dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan harga jual saat ini US$8,5 sen per kilo watt hour (kwh). Dari dua proyek listrik ini, KIJA bisa memperoleh pendapatan cukup besar. “Belum lagi pendapayan dari core aset-nya di sektor properti,” ucapnya.

Saham lapis dua lain yang direkomendasikan Chandra adalah PT Barito Pacific (BRPT). Selain karena ada tren pembalikan yang cukup kuat, BRPT termasuk pemain terbesar polietilen di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara. “Emiten ini tidak ada pesaing dan sektornya kokoh,” pungkasnya.

Pada perdagangan Selasa (24/8), IHSG ditutup turun 13,795 poin (0,44%) ke level 3.114,939. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat 5,508 miliar lembar saham, senilai Rp4,036 triliun dan frekuensi mencapai 137.240 kali.

Sebanyak 82 saham naik, 127 saham turun dan 87 saham stagnan. Kendati melemah, asing masih melakukan aksi beli, dengan nilai transaksi beli bersih mencapai Rp78 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli asing sebesar Rp836 miliar dan transaksi jual mencapai Rp757 miliar.

No comments: