Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Tuesday 24 August 2010

BERITA SEPUTAR SAHAM

Profit Taking', IHSG Diuji di 3.114-3.136

INILAH.COM, Jakarta - Berpotensi profit taking, pergerakan indeks Selasa (24/8) ini diperkirakan akan berada di kisaran 3.114-3.136.

Penguatan IHSG yang berlanjut kemarin, kembali berhasil mencapai rekor harga tertingginya meskipun sepanjang sesi memiliki pergerakan yang cenderung mix, akibat dari berimbangnya minat beli

dan tekanan jual dari pelaku pasar.

Dengan bergerak mendekati level 123,6%

retracement sebagai resistance-nya, potensi penguatan mulai terbatas. Patut diwaspadai akan adanya aksi profit taking dari pelaku pasar, mengingat Stochastic yang berada di area overbought mulai menunjukkan sinyal pembalikan arah. "Pergerakan indeks untuk hari ini diperkirakan akan berada di kisaran 3.114-3.136," ujar Trimegah Securities dalam ulasan pasarnya hari ini.

Investor Timur Tengah Lirik Saham SRSN

INILAH.COM, Jakarta - Kabar kerjasama PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) dengan perusahaan Abudhabi akan dimanfaatkan bandar pasar modal untuk mengakumulasi saham tersebut hingga ke harga Rp200 dalam waktu dekat.

Kerjasama ini diberitakan terkait dengan pengembangan teknologi biotanol. Investor tersebut bahkan merencanakan untuk masuk ke jajaran manajemen Perseroan.

Pada perdagangan kemarin, saham SRSN ditutup menguat satu poin ke Rp66 per saham.

Berpotensi ke Rp300, Cermati Saham BPFI
!

INILAH.COM, Jakarta - Salah satu bank swasta nasional dikabarkan akan membeli saham PT Batavia Prosperindo Tbk (BPFI).

Kabar ini sudah terdengar di kalangan investor yang tengah bersiap mengakumulasi saham tersebut hingga ke harga Rp300 dalam waktu dekat. Selian itu rencana Perseroan untuk mengembangkan ekspansi kredit kendaraan bermotor dan perluasan jaringan ke seluruh Indonesia juga ikut memicu kenaikan harga saham.

Pada perdagangan kemarin, saham BPFI ditutup di harga Rp175 per saham.


BUMI Siap ‘Rally’ ke Level Rp2.000


INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Selasa (24/8) diprediksi melanjutkan ‘rally’ dua hari terakhir. Hingga akhir pekan, emiten sejuta umat ini akan kembali ke level Rp2.000. Rekomendasi ‘beli’.

Pengamat pasar modal, Irwan Ibrahim mengatakan, potensi kenaikan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini, salah satunya dipicu faktor technical rebound. Sebab, koreksi tajam saham BUMI dua hari lalu, ke level Rp1.290 merupakan yang terendah.

Di sisi lain, lanjut Irwan, secara grafik, saham BUMI juga menunjukkan pola technical rebound dan sudah membentuk victory shape (V-Shape). “Biasanya, indikator ini membawa BUMI ke level sebelum tertekan Rp1.700,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (23/8).

Menurutnya, level Rp1.700 bisa dicapai pagi ini dan penguatan berikutnya ke level Rp2.000 di akhir pekan. “Selasa (24/8) ini, BUMI akan mengarah ke level resistance Rp1.710-1.780 dan Rp1.650 sebagai level support-nya,” ujarnya.

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup menguat tajam Rp170 (11,33%) menjadi Rp1.670 dibandingkan sebelumnya di level Rp1.500. Harga tertingginya mencapai Rp1.680 dan terendah Rp1.500. Volume transaksi mencapai 335,6 juta unit saham senilai Rp539,9 miliar dan frekuensi 10.825 kali.

Lebih jauh Irwan mengatakan, potensi penguatan saham BUMI juga dipicu oleh investor baru yang melakukan aksi bel. “Mereka memiliki rasa percaya diri (confident) setelah BUMI menembus level resistance psikologis di posisi Rp1.500,” paparnya.

Hal itu, lanjut Irwan, menandakan, penguatan BUMI saat ini sudah cukup kuat. BUMI saat ini sudah kembali balik arah (reversal) menguat dengan diiringi tingginya volume transaksi. “Level Rp1.650 sudah menjadi level support kuat baru,” timpalnya.

Rasa percaya diri investor asing juga tumbuh seiring ekspektasi akan ada berita bagus tentang emiten sejuta umat ini ke depan. Sebab, pola-pola permainan saham BUMI selalu begitu. Setiap kali jatuh tajam, rebound-nya sangat cepat. “Meskipun berita bagusnya belum diketahui sekarang,” ucapnya.

Tapi, Irwan menegaskan, pasar berekspektasi ada aksi korporasi ke depan yang positif dan signifikan. Sebab, saat ini merupakan momentum jelang akhir tahun. Biasanya, pada November, emiten-emiten atau perusahaan-perusahaan publik merilis busines plan. “Begitu juga dengan BUMI, untuk 2011,” tuturnya.

Itulah, menurut Irwan yang diekspektasikan positif oleh pasar. Akibatnya, BUMI berpeluang tembus ke level resistance kedua di level Rp1.780 hari ini. “Sebab, di sesi pembukaan saja, BUMI bisa menembus resistance pertamanya di level Rp1.710,” timpal Irwan.

Pada saat yang sama, kondisi market saat ini sedang pulih sehingga mendukung penguatan BUMI. Karena itu, rally saham batubara thermal ini tidak akan terhenti. “Kalau market tidak pulih, mungkin BUMI tidak akan rebound,” tukasnya. Itulah, menurut Irwan, faktor-faktor yang memicu kenaikan harga BUMI.

Sementara itu, harga komoditas, berpengaruh netral pada laju saham ini. Sebab, harga batubara tidak mengalami kenaikan tajam. Komoditas ini hanya naik tipis ke level US$87 dari sebelumnya US$86 per metrik ton.

“Saya rekomendasikan beli untuk BUMI. Sebab hingga akhir pekan ini, BUMI bisa ditutup di level Rp2.000. Sebelum level itu tercapai, saham ini tidak akan mengalami koreksi terlebih dahulu. BUMI akan terus naik,”
----------------------------------------------------------------------------

UNTR Jual 3.200 Unit Alat Berat Hingga Juli 2010


(IST)

INILAH.COM, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan alat berat sekitar 3.200 unit hingga Juli 2010.

"Untuk Juli kita telah menjual 468 unit alat berat. Dari awal tahun 2010 hingga Juli 2010 kita telah menjual 3.200 unit alat berat," tutur Sekretaris Perusahaan UNTR Sara Loebis.

Sara menuturkan, penjualan alat berat tersebut mayoritas untuk sektor tambang sekitar 40%, perkebunan 20%-25%, dan sisanya konstruksi dan kehutanan. Penjualan alat berat tersebut dinilai masih on the track. "Diperkirakan kebutuhan customer 1.800 sehingga dapat memenuhi target penjualan 5.000. Mudah-mudahan Komatsu bisa supply",tambah Sara.

Da mengatakan faktor masih turunnya hujan menjadi kendala penjualan. Pasalnya, para customer merasa percuma membeli alat tersebut karena tidak terpakai. Karena itu, mereka lebih memilih mengefisienkan pekerjaan, memperpendek rute kerja, dan menambah shift sehingga tidak membutuhkan peralatan.

Terkait rencana akuisisi tambang batu bara, Sara menuturkan, perseroan sedang bernegoisasi untuk aksi korporasi tersebut. Perseroan akan kembali mengakuisisi satu tambang batu bara yang masih green field. "Perseroan akan menggunakan dana internal untuk akuisisi tambang batu bara," tambah Sara.

Perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 700 ribu ton dari Tuah Turangga Agung dan 2,5 juta ton dari DEJ
-----------------------------------------------------------------------------
Dibayangi Pengangguran, Wall Street Ditutup di Zona Merah


(IST)

Pada awal perdagangan, indeks sempat menguat ditopang kinerja Hewlett-Packard Co yang mengalahkan Dell dengan selisih 33% lebih tinggi untuk layanan penyimpanan data.

Namun, sejumlah data ekonomi kembali memicu kekawatiran para investor, terutama bursa lapangan kerja. Pekan lalu, pasar saham lebih disemarakkan aksi jual seusai data klaim insentif pengangguran melonjak untuk pertama kalinya sejak November 2009.

Pada berita aksi korporasi, Potash Corp, Saskatchewan Inc menolak tawaran akuisisi BHP Billiton senilai US$38,5 miliar. Dan HSBC Holdings menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji rencana pembelian saham pengendali milik Nedbank Group Ltd, Afrika Selatan dari Old Mutual senilai US$6,8 miliar.

Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones turun 39,27 poin (0,4%) ke 10.174,41, indeks

Standard & Poor's 500 turun 4,33 poin (0,4%) ke 1.067,36, dan indeks Nasdaq turun 20,13 poin (0,9%) ke 2.159,63.

No comments: