Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Thursday 19 August 2010

ETRADING NEWS RESEARCH

Daily Nws
Market Prediction
Pasar saham mengalami rebound kemarin ditopang oleh kenaikan Dow Jones serta inflow asing sebesar Rp. 200 miliar ke saham‐saham yang memiliki kapitalisasi besar seperti TLKM, ADRO, BBNI, ANTM. Kami perkirakan hari ini indeks berpeluang untuk menguat dengan level resistance di 3,082 dengan supportdi level 3,025. Listing Berau (BRAU) pada hari ini akan memberikan sentiment positif pada sektor pertambangan terutama batu bara.


• ISAT : Penurunan Laba Bersih 71.5%

LevelPriceTop BuyersVolumeTop SellersVolumeHingga semester I‐2010, ISAT mencatat pendapatan sebesar Rp 9,661 triliun, naik 5,8% dari periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 9,135 triliun. Pendapatan dari selular sebesar Rp 7,678 triliun, naik 14,4% dari sebelumnya Rp 6,710 triliun. Namun pendapatan non seluler menurun 18,2% menjadi Rp 1,983 triliun dari sebelumnya Rp 2,424 triliun. Kendati demikian, EBITDA perseroan masih meningkat 6,7% menjadi Rp 4,607 triliun dari sebelumnya Rp 4,319 triliun. Anehnya, laba bersih justru anjlok 71,5% menjadi Rp 287,1 miliar dari sebelumnya Rp 1,007 triliun. Sayangnya perseroan tidak menjelaskan penyebab penurunan laba tersebut. Jumlah utang perseroan tercatat sebesar Rp 24,703 triliun di semester I‐2010, naik 8,9% dari sebelumnya Rp 22,688 triliun. Jumlah pelanggan perseroan tercatat sebanyak 37,8 juta pelanggan, naik 34,5% dari sebelumnya 28,1 juta pelanggan.




• BMRI: Laba bersih BSM melonjak 57,14% Miliar


Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan laba bersih per semester I/2010 mencapai Rp197,59 miliar (unaudited) atau naik 57,14% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2009 senilai Rp125,74 miliar. Kenaikan laba tersebut antara lain ditopang oleh meningkatnya pendapatan operasional. Pendapatan operasional BSM pada Juni 2009 Rp1,14 triliun, tumbuh 32,46%, menjadi Rp1,51 triliun pada Juni 2010. Sebagian besar pendapatan operasional diperoleh dari pendapatan margin dan bagi hasil. Pendapatan margin dan bagi hasil BSM sebesar Rp988,50 miliar pada Juni 2009, naik 29,29% menjadi Rp1,28 triliun pada Juni 2010.

Kami melihat pendapatan BSM ini sebagai indikasi yang positif bagi BMRI selaku induk perusahaan. Kenaikan laba pada BSM sudah pasti akan menaikkan laba BMRI pada laporan keuangan konsolidasi. Kenaikan pada laba sudah tentu akan menaikan dividen dan secara tidak langsung akan menaikkan harga saham perusahaan. Tentu saja hal ini akan terwujud apabila tidak ada perubahan yang negative terhadap bisnis perusahaan di masa depan.

Comment: Operasional perseroan tetap kuat dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan dan kenaikan EBITDA namun jangan melihat pada penurnan laba bersih karena kami perkirakan penurunan laba bersih disebabkan oleh selisih laba dari kurs dimana tahun lalu perseroanuntung 700 milyar.


• DGIK : Memperoleh Kontrak Baru Sebesar Rp. 700
PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) hingga Agustus 2010 berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp700 miliar. Perseroan menargetkan total kontrak baru tahun ini mencapai Rp2 triliun. Pada 1H, DGIK memperoleh kontrak senilai Rp400 miliar. Adapun di 2H hingga 2 Agustus 2010, perseroan mencatatkan kontrak baru senilai Rp300 miliar.

Comment: Target revenue tersebut sudah melampaui tahun sebelumnya sebesar Rp. 1.3 triliun. Apabila target Revenue Rp. 2 triliun ini tercapai maka perusahaan telah menaikkan totak kontraknya dari tahun sebelumnya melebihi 50%, yang akhirnya juga akan mendorong target net income perusahaan tersebut, dimana sebelumnya menargetkan kenaikan profit antara Rp 60‐70 miliar.




• AALI : Volume Penjualan CPO Masih Mengalami Penurunan
Volume penjualan CPO (Crude Palm Oil) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sampai dengan Juli 2010 masih mengalami penurunan dua persen dari 585 ribu ton di semester I‐2009 menjadi 573 ribu ton di semester pertama tahun ini. Sedangkan harga jual rata‐rata CPO mengalami kenaikan tiga persen dari Rp6.370 per kg di semester I‐2010 menjadi Rp6.563 per kg di semester I‐2010. Adapun untuk harga rata‐rata kernel juga naik 32 persen dari Rp2.598 per kg di semester I‐2009 menjadi Rp3.430 per kg di semester I‐2010. Namun, volume penjualan kernel mengalami penurunan 14,6 persen menjadi 71.485 ton di semester I‐2010 dari periode sebelumnya sebesar 83.735 ton. Padahal produksi CPO Malaysia di Juli 2010 menunjukkan kenaikan di mana total produksi CPO‐nya mencapai 1,5 juta ton atau naik tujuh persen dibandingkan Juli pada tahun yang sama, di mana kenaikan tersebut termasuk kenaikan produksi tertinggi sepanjang periode Januari‐Juli2010. • AALI : Volume Penjualan CPO Masih Mengalami Penurunan

Comment: Menurut kami penurunan voulume penjualan tidak akan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan dengan diimbanginya kenaikan ari harga jual CPO. Hal yang perlu dicermati oleh investor saat ini ialah profil tanaman perusahaan menghasilkan (> 15 th) yang seluas 84,114 Ha sedangkan tanaman belum menghasilkan (<4 th) seluas 71,668 Ha (berdasarkan data 2009), karena hal ini berpotensi mempengaruhi kinerja jangka panjang. Kami melihat risiko yang mungkin terjadi adalah penurunan total produksi (penurunan yield pada masa transisi kelapa sawit) dan meningkatnya biaya untuk peremajaan kelapa sawit yang sudah tidak produktif lagi.


• BRAU : Hari Pertama Listing, Harga di OTC Sudah Rp. 550
Saham perdana PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) telah diperdagangkan di pasar gelap alias over the counter (OTC), meskipun saham ini belum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga terkini sudah di level Rp 550 per saham. Total nilai IPO sebesar Rp 1,36 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan akuisisiMaple Holdings Ltd melalui Seacoast Offshore Inc (anak usaha Berau). Pada masa bookbuilding telah dialokasikan fixed allotment sebanyak 99,8%, sisanya sebesar 0,2% ditawarkan melalui masa penawaran. Pada masa bookbuilding, kelebihan permintaan (oversubscribbed) mencapai 4 kali. Pada masa penawaran 10‐12 Agustus lalu, total permintaan publik sangat signifikan.Oversubscribe 40,9 kali dari alokasi poolingnya. Sekitar 70% dialokasikan untuk investor institusi asing maupun lokal, sisanya investor individual. Investor asing memperoleh porsi 50% dari total penawaran saham Berau

Comment: Dengan memakai perhitungan sederhana harga brau masih relative lebih mahal dibanding dengan PTBA dan ADRO. Namun melihat struktur IPO kami yakin harga saham akan naik karena yang dipegang retail sedikit



No comments: