Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Wednesday 18 August 2010

IHSG apakah masih akan menguat hari ini????

3 sector masih akan naik

Analis pasar modal dari Paramitra Sekuritas Pardomuan Sihombing mengatakan, IHSG hari ini masih berpeluang menguat, didukung saham komoditas. Hal ini terjadi seiring penguatan harga komoditas di pasar global. “Harapannya sektor komoditas akan membukukan penguatan yang awal pekan ini belum terjadi,” katanya.

Menurutnya, indeks di awal pekan kemarin ditutup melemah tipis. Di tengah perdagangan yang sepi pada bulan Ramadaan, sentimen negatif dari rilisnya data ekonomi AS, menekan bursa Asia, termasuk IHSG. “Kendati demikian, aliran dana asing masih marak di pasar domestik, terlihat dari posisi rupiah yang berada di bawah 9.000 per dolar AS,” ujarnya.

Harga komoditas menunjukkan penguatan, seiring naiknya harga minyak mentah dunia ke level US$80 per barel. Sedangkan harga logam lain seperti nikel dan timah sudah berada di atas US$20 per ton. “Tekanan rebound datang, setelah emiten di sektor ini kemarin terkoreksi,” ucapnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan dari sektor perkebunan adalah PT Astra Argo Lestari (AALI), PT London Sumatra (LSIP) dan PY Sampoerna Agro (SGRO). Sedangkan dari sektor tambang batubara adalah PT Adaro Energy (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan PT Bukit Asam (PTBA).

Penguatan di sektor batubara diharapkan karena penawaran saham perdana (IPO) Berau Coal hanya mampu menyerap animo pasar 7-8%. Kondisi IPO yang oversubcribed ini mengindikasikan banyaknya dana yang akan dikembalikan. “Hal ini pun diharapkan akan memicu peluang peralihan dana ke saham batu bara lainnya,” pungkasnya.

Sedangkan terkait kelebihan permintaan Berau Coal, pengamat pasar modal Willy Sanjaya meyakini PT Bumi Resources (BUMI) akan diuntungkan. Menurutnya, anak usaha Bakrie ini mendapat minat cukup tinggi karena price earning ratio (PE) masih single digit, yakni 8,4 kali. Bandingkan dengan PE emiten lain sejenis yang sudah di atas 10 kali.

“Jadi kalau tertarik di saham komoditas, bisa memilih saham BUMI,” katanya. “BUMI memiliki support kuat di 14.090, sehingga kalau jatuh, kemungkinan tidak di bawah level itu.”

Selain komoditas, Willy juga menyarankan saham perbankan, salah satunya PT Bank Bukopin (BBKP). Seperti diketahui, 12,19% saham BBKP yang dimiliki Yabinstra Bulog akan dilepas dengan pembeli siaga (standby buyer) Jamsostek. Jamsostek yang akan beli BBKP di harga Rp928, telah menyiapkan dana Rp700-900 miliar

Saham PT Bank CIMB Niaga (BNGA) juga masih dinilai menarik setelah crossing yang cukup besar di BNGA, emiten yang dimiliki Khazanah Nasional Berhad senilai Rp5,438 triliun. Hal ini mengindikasikan sektor perbankan RI masih menarik bagi asing, terutama bank dengan kapitalisasi yang agak kecil. “Rekomendasi beli untuk saham perbankan,” katanya.

CIMB Group telah merealisasikan pembelian 19,67% saham BNGA, sehingga kepemilikan CIMB Group meningkat jadi 97,93%. Total saham yang dipindahtangankan 9.417.059 lot atau 4,708 miliar saham, setara dengan 19,67% total saham BNGA yang mencapai 23,934 miliar saham. Harga pelaksanaan transaksi dilakukan pada Rp1.155 per saham sehingga totalnya mencapai Rp5,438 triliun.

Pada perdagangan Senin (16/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,411 poin (0,01%) ke level 3.052,599. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup moderat, dimana volume transaksi tercatat sebesar 7,875 miliar lembar saham, senilai Rp8,098 triliun dan frekuensi 70.729 kali.

Sebanyak 81 saham naik, 125 saham turun dan 83 saham stagnan. Transaksi beli bersih (net foreign buy) pun, meski positif, terus menurun, menjadi sebesar Rp84 miliar. Rinciannya adalah, nilai transaksi beli asing mencapai Rp6,164 triliun dan nilai transaksi jual asing mencapai Rp6,080 triliun. [mdr]


Wall Street Terdongkrak Perolehan Wal-Mart dan Home Depot

Saham-saham di bursa Wall Street bergerak menguat tajam setelah keluarnya laporan keuangan Wal-Mart dan Home Depot yang melebihi ekspektasi analis.

Sentimen posisif juga datang dari rencana BHP Billiton Ltd untuk mengakuisisi produsen pupuk terbesar dunia, Potash Corp of Saskatchewan Inc senilai US$ 39 miliar. Namun rencana itu ditolak karena dinilai tidak cukup. Meski demikian, rencana tersebut menambah keyakinan pada outlook sektor pertanian.

Pada perdagangan Selasa (17/8/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat 103,69 poin (1,01%) ke level 10.405,70. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 13,17 poin (1,22%) ke level 1.092,55 dan Nasdaq menguat 27,57 poin (1,26%) ke level 2.209,44.

"Ada pertentangan antara data perekonomian yang lemah dan kuatnya laporan keuangan perusahaan. Hari ini, laporan keuangan akhirnya menjadi pemenang," ujar John Praveen, kepala analis Prudential International Investment Advisers seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2010).

Data perekonomian yang datang memang cukup beragam. Produksi industri naik, harga-harga grosiran meningkat sehingga menghilangkah kekhawatiran terjadinya deflasi. Namun pembangunan perumahan menunjukkan sektor ini masih melemah. Sebagian besar data ekonomi dalam beberapa pekan terakhir memang menunjukkan melambatnya proses pemulihan ekonomi sehingga mendorong investor untuk keluar dari saham-saham.

Rencana akuisisi BHP Billiton juga telah berhasil mendongkrak seham-saham sektor material.

"Meningkatnya rencana merger dan akuisisi menunjukkan pada CEO dan CFO memiliki keyakinan yang lebih dalam outlook ekonomi dan mau mulai menyebarkan keseimbangan atas dana tunai, yang sudah mereka kumpulkan dalam beberapa bulan," ujar Michael Sheldon, analis dari RDM Financial.

Namun perdagangan berjalan sangat tipis dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,99 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar lembar saham.

No comments: