Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Monday 30 August 2010

BERITA ETRADING

• Market Prediction

Pada hari jumat IHSG ditutup melemah 40 point (‐1.28%), hal ini dikarenakan market melakukan profit taking sambil menunggu laporan GDP amerika yang akan berpengaruh dalam perdagangan1 minggu ini dan jika kita lihat pada hari jumat asing melakukan net sell sebesar 294 milliar, dan dari chart jikat kita lihat IHSG tutup dikisaran support di level 3100an, pada hari ini IHSG akan berada dalam kisaran 3067 – 3150 dengan saham‐ saham yang dapat diperhatikan INDF, BUMI, CPIN dan GGRM.

• News & Analysis
PTBA : Rating turun, saham BLTA ikut turun

BBKP : Akuisisi Bukopin selesai tahun ini

ADRO : Adaro Incar Produksi Batubara 48 Juta Ton di 2011

• Economic & Strategy

BI Terapkan Basel III Tahun 2018


• Chart in Focus

GGRM (Trading Buy)
GZCO (Trading Buy)
TURI (Trading Buy)
PGAS (Spec Buy)


News & Analysis

PTBA:
Rating turun, saham BLTA ikut turun Perdagangan saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada hari ini tidak bergairah. Bahkan, harga saham perusahaan perkapalan ini melemah akibat penurunan rating perusahaan. Standard & Poor's Rating Serivices (S&P) telah menurunkan peringkat obligasi BLTA dari level B ke level B‐ dengan prospek peringkat berimplikasi negatif karena ruang kovenan yang menyempit. S&P juga menurunkan peringkat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) perusahaan perkapalan itu juga dikoreksi ke level CCC dari level CCC+. diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV. Comment: Penuruan rating obligasi BLTA terkait dengan kinerja dan rasio‐rasio keuangan BLTA yang mendekati batas kovenan yang tertera pada perjanjian obligasi BLTA. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap resiko gagal bayar atas obligasi‐obligasi tersebut. Kami melihat bahwa BLTA hendaknya mengambil strategi untuk memingkatkan performancenya terutama dalam memenuhi kewajiban yang kan jatuh tempo antara lain obligasi senilai USPTBA: Rating turun, saham BLTA ikut turun Perdagangan saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada hari ini tidak bergairah. Bahkan, harga saham perusahaan perkapalan ini melemah akibat penurunan rating perusahaan. Standard & Poor's Rating Serivices (S&P) telah menurunkan peringkat obligasi BLTA dari level B ke level B‐ dengan prospek peringkat berimplikasi negatif karena ruang kovenan yang menyempit. S&P juga menurunkan peringkat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) perusahaan perkapalan itu juga dikoreksi ke level CCC dari level CCC+. diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV. Comment: Penuruan rating obligasi BLTA terkait dengan kinerja dan rasio‐rasio keuangan BLTA yang mendekati batas kovenan yang tertera pada perjanjian obligasi BLTA. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap resiko gagal bayar atas obligasi‐obligasi tersebut. Kami melihat bahwa BLTA hendaknya mengambil strategi untuk memingkatkan performancenya terutama dalam memenuhi kewajiban yang kan jatuh tempo antara lain obligasi senilai US$ 400 juta yang akan jatuh tempo pada 2014 dan US$ 125 juta obligasi tukar alias convertible bond yang jatuh tempo pada 2012 yang diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV.
nbsp;400 juta yang akan jatuh tempo pada 2014 dan USPTBA: Rating turun, saham BLTA ikut turun Perdagangan saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) pada hari ini tidak bergairah. Bahkan, harga saham perusahaan perkapalan ini melemah akibat penurunan rating perusahaan. Standard & Poor's Rating Serivices (S&P) telah menurunkan peringkat obligasi BLTA dari level B ke level B‐ dengan prospek peringkat berimplikasi negatif karena ruang kovenan yang menyempit. S&P juga menurunkan peringkat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) perusahaan perkapalan itu juga dikoreksi ke level CCC dari level CCC+. diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV. Comment: Penuruan rating obligasi BLTA terkait dengan kinerja dan rasio‐rasio keuangan BLTA yang mendekati batas kovenan yang tertera pada perjanjian obligasi BLTA. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap resiko gagal bayar atas obligasi‐obligasi tersebut. Kami melihat bahwa BLTA hendaknya mengambil strategi untuk memingkatkan performancenya terutama dalam memenuhi kewajiban yang kan jatuh tempo antara lain obligasi senilai US$ 400 juta yang akan jatuh tempo pada 2014 dan US$ 125 juta obligasi tukar alias convertible bond yang jatuh tempo pada 2012 yang diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV.
nbsp;125 juta obligasi tukar alias convertible bond yang jatuh tempo pada 2012 yang diterbitkan oleh anak usaha Berlian Tanker, BLT Finance BV.


BBKP:
Akuisisi Bukopin selesai tahun ini Kementerian BUMN menargetkan eksekusi pengambilalihan PT Bank Bukopin Tbk oleh salah satu dri dua perusahaan BUMN dapat selesai pada akhir tahun ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan akhir tahun ini salah satu dari dua perusahaan BUMN dapat muncul menjadi pemilik saham Bank Bukopi. Menurut dia, sejauh ini PT Jamsostek (Persero) terlihat lebih siap untuk mengakuisisi Bank Bukopin. Meski demikian, pihaknya belum memutuskan dan masih mempersilahkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Jamsostek untuk beradu konsep terbaik untuk mengambil alih Bank Bukopin. Comments: berita akusisi ini akan membuat kenaikan harga BBKP karena market berharap investor yang akan masuk akan membeli di harga premum dan jika kita lihat pada saat berita BBRI akan mengakusisi AGRO, AGRO juga terlihat mengalami penguatan sebesar 100% dari 113 menjadi 230, dan pada saat ini market sedang berharap kejadian serupa akan terjadi di bank BBKP, dan jika kita lihat dengan menggunakan book value pada tahun 2009 yang sebesar 457 dan BBRI atau Jamsostek akan membeli di hara 2 ‐2.5x (asumsi) dari PBV maka perkiraan akan berkisar di harga 900.


ADRO: Adaro Incar Produksi Batubara 48 Juta Ton di 2011


Comment : Hal ini dapat menjadi sentiment positive bagi perusahaan karena dengan penambahan produksi ini berarti akan menambah revenue prusahaan, selain tentu saja akan menaikkan market share perusahaan.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan volume produksi batubara pada tahun 2011 mencapai 48 juta ton. Angka ini lebih tinggi dari target di akhir tahun 2010 yang hanya sebesar 45 juta ton.

Menurut Presiden Direktur ADRO Boy Garibaldi Thohir perseroan optimis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh, khususnya akan peningkatan produksi batubara perseroan. Meskipun demikian, target yang diusung ADRO tidak muluk‐muluk, atau naik 2‐3 juta ton di tahun depan.

No comments: