Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Monday 16 August 2010

ETRADING 's Market Flash

eTrading’s Market Flash

Þ US: S&P Index turun 0.4%

News Highlight

Economic & Industrial News

Þ Auto: Produksi Mobil Turun Selama Puasa

Þ Banking: Laba perbankan naik 25,8%

Þ Economic: Bapepam Izinkan Porsi Deposito Lampaui 25%

Þ Economic: BI : Target Rupiah Tahun Ini Rp9.150

Þ Economic: Selesaikan Sisa Proyek, Pemerintah Cairkan Dana USD1,4 M

Þ Energy: Tagihan Listrik Pengelola Mal Juga Terkendala Penyesuaian Kenaikan TDL

Þ Energy: Ladang Minyak 1,8 Miliar Barel Ditemukan di Afghanistan

Þ Mining: Kuartal III, harga baja diprediksi bakal menguat

Þ Trans: Antisipasi Super Peak Season, Garuda Kerahkan Armada Berkapasitas Besar

Þ Europe: 2010, Jerman Akan Berutang 65 Miliar Euro

Corporate News

Þ APEX: Raih Fasilitas Pembiayaan dari Danareksa

Þ BABP: Siap luncurkan e-banking

Þ BBNI: BNI Syariah enggan ubah target pembiayaan

Þ BUMI: Bagi Dividen US$57 Juta

Þ ELTY: Bidik Pendapatan Rp 1,5 Triliun

Þ MLPL: HSBC Kuasai 533,61 Juta Saham Multipolar

Þ MTSM: Pendapatan Metro Realty Turun

Þ OKAS: Investasi US$30 Juta

Þ TINS: Laba Bersih Capai Rp 314 Miliar

Þ SMRA: Siap raup Rp 1 triliun di paruh kedua 2010

Þ WOMF: Terbitkan MTN Rp200 Miliar

Þ IPO: Garuda Spin Off Citilink Setelah IPO

Technical Picks

Þ ANTM (2050) – Spec Buy

Þ BRPT (1010) – Trading Buy

Þ INCO (4200) – Trading Buy

Þ UNTR (19000) – Trading Buy

CLICK HERE TO VIEW FULL REPORT

Market Flash

Dow Jones: Pasar saham US mengalami pelemahan dengan indeks Standard & Poor's 500 turun selama 4 hari setelah jumlah penjualan ritel yang tidak sesuai estimasi. Nordstorm Inc. turun 7.2% setelah memberikan pernyataan bahwa tingkat pengeluaran meningkat pad kwartal kedua, sementara J.C. Penney Co. dan Kohl's Corp. turun 3.2%. Eli Lilly & Co turun 2.5% setelah kehilangan hak paten pada produknya. Dynegy naik 63%. Autodesk Inc naik 2.4% setelah hasil kwartal kedua di atas estimasi para analis. Indeks Standard & Poor's 500 (-0.4%) ke 1,079.25. Dow Jones Industrial Average (-0.2%) ke 10,303,.15

Regional: Bursa saham Asia melemah di hari Senin, dimana pelemahan bursa Jepang didorong oleh kabar pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk dari ekspektasi. GDP Jepang tumbuh 0,4% pada periode April-Juni, laju terlambat dalam 3 kuartal. Sony (-2.5%), Advantest (-2.6%) dan Honda Motor (-2.2%). Commonwealth Bank of Australia (-3.8%), BHP Billiton (-1.5%) dan Rio Tinto (-1.4%). Nikkei (-1.3%) 9132 S&P/ASX 200 (-1.2%) 4407 Kospi (-1.2%) 1725 STI (-0.58% ) 2922

Commodity: Minyak mentah naik dari level terendah dalam satu bulan sehubungan para trader yang menaikkan jumlah taruhannya bahwa harga minyak akan naik dan para analis memprediksikan sektor produksi di AS kemungkinan berkembang pada bulan lalu, meningkatkan optimisme terhadap pemulihan dari permintaan minyak mentah. Produksi pabrik AS dan sektor perumahan kemungkinan naik pada bulan Juli, para ahli ekonomi menyatakan hal tersebut sebelum laporan resmi minggu ini. Spekulalasi posisi long, atau harga taruhan akan meningkat, naik 8% per tanggal 10 Agustus kemarin, menurut Komisi Perdagangan Komoditas Futures AS. WTI Cured (-0.1%) $ 75.3/barrel Gold (+0.2%) USD 1,218/barrel CPO (+0.7%) RM 2,784/MT Nickel (-0.7%) USD 21,275/MT Tin (+1.2%) USD 20,800/MT

Research Team

Economic & Industrial News

Auto: Produksi Mobil Turun Selama Puasa

Produksi mobil di Indonesia selama puasa sampai libur Lebaran turun, karena produsen mengurangi jam lembur, kendati permintaan mobil terus meningkat. "Bulan ini (Agustus) dan bulan depan (September) produksi akan turun karena overtime (lembur) tidak bisa maksimal," kata salah satu Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan, di Jakarta, Minggu. Selama bulan puasa, lanjut dia, jam kerja lembur tidak bisa optimal, karena ada sahur selama puasa. Selain itu ada hari libur Lebaran. Johnny mengatakan permintaan mobil di Indonesia terus menunjukkan peningkatan dan ia memprediksi penjualan mobil di Indonesia akan mencapai rekor baru, yaitu menembus angka 700 ribu unit. Penjualan mobil tertinggi tahun 2008 yang menembus angka 600 ribu unit. "Pada Januari-Juli penjualan mobil sudah menembus angka 400 ribuan, maka kemungkinan besar sampai akhir tahun bisa di atas 700 ribu," kata Johnny. Hal senada dikemukakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto. Ia mengatakan pada Agustus penjualan mobil Toyota kemungkinan akan turun karena pasokan tidak memenuhi permintaan. (Antara/AA)

Banking: Laba perbankan naik 25,8%

Industri perbankan nasional mencatat kinerja cukup baik pada semester I 2010. Bank Indonesia (BI) mencatat, laba perbankan nasional per Juni 2010 sebesar Rp 29,33 triliun. Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 23,31 triliun, laba tersebut tumbuh 25,8%. Bulan Mei 2010, laba perbankan tercatat sebesar Rp 24,33 triliun. Laba perbankan semester I 2010 tersebut ditopang oleh pendapatan operasional yang mencapai Rp 243,21 triliun. Angka ini tumbuh 58,46% dibandingkan pendapatan operasional semester I 2009 sebesar Rp 153,48 triliun. Pendapatan operasional perbankan berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp 121,48 triliun, kenaikan nilai surat berharga Rp 4,55 triliun, dan keuntungan transaksi valuta asing (valas) Rp 97,47 triliun. Sisanya disumbang oleh dividen, komisi, provisi plus fee Rp 14,41 triliun, serta keuntungan lainnya Rp 5,30 triliun. (Kontan/nlt)

Economic: Bapepam Izinkan Porsi Deposito Lampaui 25%

Bapepam-LK mengizinkan porsi portofolio dalam bentuk deposito di dalam produk kontrak pengelolaan dana bilateral (KPD/discretionary fund) melebihi dari batas yang ditetapkan 25%. Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bapepam-LK No.SE-04/BL/2010 yang diterbitkan pada 21 Juli lalu. (bisnis/uth)

Economic: BI : Target Rupiah Tahun Ini Rp9.150

Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih, Darmin Nasution menargetkan pergerakan rupiah sepanjang tahun 2010 ini mencapai rata-rata Rp9.150 per dolar AS. "Sebenarnya kalau target yang kita buat adalah Rp9.150 per dolar AS, tapi kelihatannya akan lebih kuat dari Rp9.100 per dolar AS," katanya usai menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama di Istana Merdeka Jakarta, Jumat. Darmin mengatakan, fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam dua pekan belakangan merupakan dampak dari kondisi perekonomian dunia. "Rupiah itu sempat melemah sedikit karena berbagai data ekonomi dunia ini melemah tapi nanti kalau dia menguat, sama juga (rupiah) akan menguat. Intinya sekarang sedang melemah," ujarnya. Darmin mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh terhadap perubahan nilai tukar rupiah yang bergerak setiap hari. "Jangan terpengaruh perubahan harian rupiah. Kita lihat rata-rata sepanjang tahun. Rata-rata tahunan sepanjang tahun dari Januari (sampai Agustus) nilai tukar rupiah Rp9.130 per dolar AS," tuturnya.(Antara/AA)

Economic: Selesaikan Sisa Proyek, Pemerintah Cairkan Dana USD1,4 M

Pemerintah menargetkan pencairan dana sebesar USD1,4 miliar hingga akhir tahun ini, guna penyelesaian seperlima proyek pembangunan pembangkit 10 ribu megawatt (MW). Hingga tahun ini biaya yang sudah dicairkan sebesar USD1,4 miliar hingga dua ribu mw dari total USD7 miliar diperoleh dari beberapa bank asing dan lokal yang kebanyakan dari China. Pendanaan tersebut juga ditopang dari bank-bank lokal guna pemenuhan kebutuhan dana yang diperkirakan mencapai USD7 miliar untuk proyek 10 ribu MW tahap I ini. (Okezone/nlt)

Energy: Tagihan Listrik Pengelola Mal Juga Terkendala Penyesuaian Kenaikan TDL

Sulitnya pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membayar tagihan listrik, juga dialami pengelola mal, yang memang memakai daya besar dan masuk golongan B3. Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) A. Stefanus Ridwan, ada beberapa anggotanya yang melaporkan tagihan tidak dapat terbayar karena tidak ada ketidakjelasan. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengakui, pihaknya kesulitan menerapkan batas (cap) penyesuaian TDL sebesar 18% dalam perhitungan tagihan listrik yang diterbitkannya bulan ini. Ini menyebabkan keterlambatan penerbitan tagihan listrik pemakaian bulan Juli kepada sejumlah pelanggannya. (Detik/nlt)

Energy: Ladang Minyak 1,8 Miliar Barel Ditemukan di Afghanistan

Sebuah ladang minyak ditemukan di wilayah utara Afghanistan dengan perkiraan kandungan minyak 1,8 miliar barel. Ladang minyak ini terletak di antara segitiga kawasan Balkh, Hairatan dan Shuburghan. Demikian jurubicara Kementerian Pertambangan Afghanistan Jawad Omar seperti dilansir De Telegraaf. Ini merupakan temuan ladang minyak keenam di Afghanistan. Ladang minyak terbesar ditemukan di bawah Sungai Amu Darja, dekat perbatasan dengan Uzbekistan dan Tajikistan. (Detik/nlt)

Mining: Kuartal III, harga baja diprediksi bakal menguat

Setelah sempat terkoreksi sedikit, harga baja pada kuartal III tahun ini diperkirakan akan kembali naik. Pasalnya, selain permintaan baja mulai naik, harga bahan baku baja juga sudah kembali menunjukkan peningkatan. Vice President Corporate Communications PT Krakatau Steel Wawan Hernawan mengatakan, kondisi pasar baja secara internasional sudah mulai bergerak naik. Tapi, untuk pasar domestik saat ini belum terlihat adanya kenaikan karena sedang puasa dan menjelang Lebaran. Menurutnya, tren kenaikan harga baja ini juga terlihat dari harga bahan baku baja berupa scrab yang sudah merangkan naik. Tiga bulan yang lalu harga scrab sebesar US$ 300 per ton, pada minggu ini sudah mencapai US$ 400 per ton. (Kontan/nlt)

Trans: Antisipasi Super Peak Season, Garuda Kerahkan Armada Berkapasitas Besar

PT Garuda Indonesia (Persero) memprediksi Super Peak Season untuk penerbangan jelang Lebaran akan terjadi 1-2 hari sebelum hari Raya. Untuk itu, perseroan bakal mengoperasikan armada berkapasitas besar, 300-400 kursi. Penggunaan armada ini bertujuan agar penumpang tidak terlantar dan tidak berlama-lama berada di bandara. BUMN aviasi siap mengoperasikan Air Bus 330 berkapasitas 300 kursi, dan Boeing 747-400 berkapasitas 400 kursi. (Detik/nlt)

Europe: 2010, Jerman Akan Berutang 65 Miliar Euro

Jerman akan tetap menjalankan rencananya untuk meminjam sekira 65 miliar euro (atau setara USD83,19 miliar) tahun ini. Menurut pihak Kementerian Keuangan Jerman, hal ini tetap akan dilakukan meski di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi negara yang mulai membaik dan adanya tambahan miliaran euro pada penerimaan pajak. Pada Mei lalu, Kementerian Keuangan memperkirakan negara akan memperoleh 510 miliar euro dari pendapatan pajak tahun ini dan 515 miliar euro pada tahun depan. (Okezone/nlt)

Corporate news

APEX: Raih Fasilitas Pembiayaan dari Danareksa

PT Danareksa mengucurkan fasilitas pembiayaan jangka pendek senilai Rp 125 miliar kepada perusahaan pengeboran migas PT Apexindo Pratama Duta Tbk, anak perusahaan PT Mitra International Tbk (MIRA). Fasilitas pembiayaan tersebut bertenor 6 bulan dan Danareksa mengenakan bunga 15% per tahun kepada Apexindo. (bisnis/uth)

BABP: Siap luncurkan e-banking

PT ICB Bumiputera Tbk akan segera meluncurkan internet banking (e-banking) pada akhir bulan ini untuk meningkatkan pelayanan transaksi bagi nasabah. Direktur Bisnis Banking PT ICB Bumiputera Tbk Hartono Jap mengatakan persiapan perseroan sudah mencapai 90% dan saat ini tengah menunggu persetujuan akhir dari Bank Indonesia. (bisnis/ev)

BBNI: BNI Syariah enggan ubah target pembiayaan

PT Bank BNI Syariah belum berencana merevisi target penyaluran pembiayaan meskipun total penyalurannya hingga akhir Juli 2010 mencapai Rp3,2 triliun atau mencapai 86,48% dari total target pembiayaan 2010 sebesar Rp3,7 triliun. Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Rizqullah mengatakan belum berencana merevisi target pembiayaan meskipun posisi akhir semester I menunjukkan total penyaluran kredit perseroan telah melampaui tiga perempat target. (bisnis/ev)

BUMI: Bagi Dividen US$57 Juta

PT BUMI Resources Tbk (BUMI) membayar dividen total US$57 juta kepada pemegang saham. Pembayaran dilakukan Minggu 15 Agustus 2010," kata Direktur Dileep Srivasta. Jumlah dividen tersebut merupakan 30 persen dari total pendapatan tahun buku 2009 senilai US$190,45 juta seperti yang telah diumumkan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 24 Juni 2010. Perseroan saat ini, berencana mengurangi beban utang (deleveraging) sebesar US$800 juta - 1 miliar dalam satu tahun ke depan. Bersamaan dengan itu, perseroan sambil mengintegrasikan dan memaksimalisasi nilai dari aset non batu bara yang telah diakuisisi perseroan ke dalam kinerja konsolidasi perseroan. (Detik/nlt)

ELTY: Bidik Pendapatan Rp 1,5 Triliun

Mulai terealisasinya beberapa proyek yang sempat tertunda pada tahun lalu, membuat PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) optimis pendapatan sepanjang tahun 2010 ini bisa tumbuh sekitar 40% ketimbang perolehan tahun lalu. Adapun pada akhir tahun 2009 lalu, pendapatan ELTY mencapai Rp 1,06 triliun. Revenue diharapkan dapat Rp 1,5 triliun di akhir tahun nanti. Sementara untuk serah terima Cluster Grand Harmony di Bogor Nirwana Residence yang berdiri di lahan seluas 40 hektare, ELTY bakal melakukannya pada September hingga Oktober. Dari penjualan kawasan kondotel yang terdiri dari 1.200 unit ini, ELTY berharap bisa mendapatkan pundi mencapai Rp 400 miliar. (Kontan/nlt)

MLPL: HSBC Kuasai 533,61 Juta Saham Multipolar

HSBC-Fund Services Clients A/C 500 meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan membeli 3,17 juta saham. Pembelian dilakukan pada tanggal 4-10 Agustus 2010. Menurut Sekretaris Perusahaan Multipolar Chrysologus R.N. Sinulingga, pembelian saham tersebut dilakukan pada kisaran harga Rp 92,1-95 per lembar saham. Sehingga total saham milik HSBC 533,61 juta saham. (Detik/nlt)

MTSM: Pendapatan Metro Realty Turun

Perusahaan ritel, PT Metro Realty Tbk, mencatatkan pendapatan pada semester I tahun ini sebesar 10,71 miliar rupiah atau turun 13,25 persen dari periode sama tahun sebelumnya senilai 12,13 miliar rupiah. Penurunan pendapatan tersebut disebabkan adanya peningkatan beban usaha perseroan pada semester I tahun ini. Presiden Direktur Metro Realty Simon Maruli mengatakan pada semester I tahun ini, beban usaha perseroan tercatat sebesar 1,94 miliar rupiah atau meningkat 16,86 persen dari periode sama tahun lalu senilai 1,66 miliar rupiah. (koranjakarta/gps)

OKAS: Investasi US$30 Juta

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) telah menggelontorkan total inveatsi US$30 juta atau setara Rp270 miliar pada 1H10. Dana tersebut digunakan untuk membangun awal pabrik amonium nitra (AN) milik anak perusahaan, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). Sebagian dana capex yang telah direalisasikan tersebut berasal dari PT Bank Permata Tbk, sedangkan sisanya diambil dari kas internal perusahaan. (Investor/nlt)

TINS: Laba Bersih Capai Rp 314 Miliar

PT Timah Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 314 miliar sepanjang 1H10. Dari data yang diperoleh pekan lalu, BUMN pertambangan tersebut diketahui laba bersih perseroan melonjak hingga 631,93% dibandingkan dengan Rp 42,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendorong kenaikan laba bersih perseroan berasal dari membaiknya harga komoditas timah di pasar. (bisnis/uth)

SMRA: Siap raup Rp 1 triliun di paruh kedua 2010

Setelah mengalami pertumbuhan pada semester I 2010, kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tampaknya akan tetap kinclong pada semester II. Sepanjang enam bulan kedua tahun ini, kocek perusahaan pengembang ini bakal bertambah hingga Rp 1 triliun, berasal dari penjualan empat kawasan perumahan. Direktur Keuangan SMRA Michael Yong menyebutkan, penjualan Royal Orchard Kelapa Gading menjadi penopang pertama pendapatan SMRA di semester II. Dari kawasan hunian berjumlah 90 unit dengan rata-rata harga Rp 4 miliar per rumah ini, SMRA berharap bisa menyerap dana Rp 400 miliar. (Kontan/nlt)

WOMF: Terbitkan MTN Rp200 Miliar

PT WOM Finance Tbk (WOMF) hari ini dijadwalkan menerbitkan obligasi berjangka menengah (medium term note/MTN) senilia Rp200 miliar. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan kredit motor. Perseroan masih mempunyai rencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar. Namun, penerbitansurat utang ini masih dalam kajian. Pada 1H10, WOMF mencatatkan kinerja keuangan yang istimewa. Laba bersih tercatat melonjak 695,52% menjadi Rp85,2 miliar dibanding dengan periode serupa 2009 sebesar Rp10,71 miliar. (Investor/nlt)

IPO: Garuda Spin Off Citilink Setelah IPO

PT Garuda Indonesia berencana melakukan pemisahan (spin off) anak usahanya, Citilink, setelah melakukan pelepasan saham perdana ke publik (initial public offering/ IPO) yang diperkirakan November 2010. Direktur Pengembangan dan Teknologi Indformasi Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan, pemisahan dilakukan untuk mempermudah pengelolaan usaha- usaha yang dimiliki perseroan. (okezone/ev)




BERITA NASIONAL

Sepanjang pekan kemarin, banyak investor yang mengalami ‘sport jantung’. Betapa tidak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi dengan cukup tajam.

Bahkan pada hari Kamis (12/8), IHSG sempat menembus ke bawah level 3.000. Suasana makin tidak bersahabat lantaran dari pasar AS, banyak bertiup kabar buruk.

Akibatnya, pada Jumat (13/8), indeks Dow Jones berlabuh di level 10.303. Itu berarti, dalam seminggu terjadi pelemahan 350 poin atau sekitar 3,2%. Cukup mencemaskan, memang. Maklum Dow merupakan kiblat bagi perdagang saham di dunia.

Tapi syukurlah, pasar saham Jakarta plus stabilnya perekonomian negeri ini tetap menjadi daya tarik bagi investor, sehingga, kendati terbawa gonjang-ganjing, IHSG tidak terjun bebas.

Dengan ditutup pada level 3.053 (13/8), berarti dalam seminggu indeks Jakarta hanya melemah 0,2%. Yang menjadi masalah, para analis memperkirakan, pelemahan masih akan berlangsung di pekan ini.

Banyak faktor yang mendorong pasar menuju down trend. Pertama, karena indeks sudah naik cukup tinggi. Dalam waktu enam pekan, terhitung awal Juli, IHSG telah menguat 179 poin (6,2%).

Kenaikan ini memicu investor untuk melakukan aksi profit taking. Pemodal yang mengempit saham Telkom sejak 1 Juli lalu, misalnya, tentu akan tergiur untuk memetik gain 9%. Begitu pun pemilik saham Medco yang harganya telah menguat 14,6%.

Selain itu, ‘musim’ terbitnya laporan keuangan semester I yang selama ini menjadi pendorong maraknya perdagangan, sudah habis. Makanya, kini pasar lebih banyak bergantung pada sentimen eksternal.

Sayang, ini pun kelihatannya tak bisa diandalkan benar. Berita yang bertiup dari AS yang menyangkut daya beli dan pengangguran misalnya, kerap mengecewakan. Sementara pelambatan ekonomi China juga sanagt mempengaruhi minat pemilik uang untuk berinvestasi.

Itu sebabnya, para analis memprediksikan, pekan ini indeks akan kembali mengalami konsolidasi. Bahkan ada kemungkinan IHSG kembali menyelam ke bawah 3.000. “Karena fluktuasinya cukup tinggi, sebaiknya investor wait and see,” kata seorang kepala riset di sebuah perushaan sekuritas asing.

Namun, kalaupun tetap ingin bermain, investor disarankan melakukan pembelian setelah harga terkoreksi. Adapun pilihan yang disodorkan masih belum berubah yakni saham perkebunan. Alasannya, selama harga minyak mentah masih di atas US$75 per barel, harga-harga komoditas akan selalu tinggi.

Dua saham yang mendapat rekomendasi cukup kencang adalah PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT London Sumatera (LSIP). Saham AALI diargetkan akan menguat ke Rp 21.800. Sedangkan LSIP berpotensi naik ke level Rp 10.000.

Selain dua saham di atas, yang diprediksi masih punya potensi untuk menguat PT Unilever (UNVR) dan PT Indofood (INDF). Saham Unilever diperkirakan akan segera mencapai level Rp16.950, sementara PT Indofood menuju Rp4.500. [mdr]

No comments: