Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Thursday 7 October 2010

BATAVIA

Jual reksadana baru, Batavia bidik return 7,3%

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen kembali menawarkan produk reksadana terproteksi baru. Reksadana baru bernama Batavia Proteksi Utama 3 memiliki jangka waktu 30 bulan.

Menurut Karma P. Siregar, Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing Batavia Prosperindo, reksadana ini akan menempatkan 80% dana investor di instrumen surat utang korporasi dengan peringkat minimal idAA. Sedangkan sisanya akan mereka biakkan di instrumen pasar uang atau instrumen dengan jangka waktu jatuh tempo di bawah satu tahun.

Tentu saja, Batavia berharap, reksadana anyar itu bisa memberikan keuntungan yang menarik. "Kami menargetkan bisa memberikan imbal hasil bersih sekitar 7,1%-7,3% per tahun," imbuh Karma. Batavia akan membagikan keuntungan itu dalam bentuk dividen setiap tiga bulan.

Untuk memasarkan reksadana terproteksi ini, Batavia telah menggandeng tiga agen penjual. Mereka adalah HSBC, Bank Mandiri, dan Permata Bank. Batavia berharap, reksadana ini akan akan meluncur pada akhir Oktober ini.

Seperi lazimnya penjualan lewat agen penjual, penentu nilai investasi minimal produk ini adalah para agen penjual. "Minimal investasi tergantung agen penjual, bisa Rp 20 juta sampai Rp 50 juta," katanya.

Catatan saja, sampai akhir September 2010, total dana kelolaan reksadana Batavia Prosperindo Asset Manajemen telah mencapai Rp 8,3 triliun. Dari produk baru ini, Batavia berharap bisa menjaring dana kelolaan sebesar Rp 300 miliar.

Sementara, sampai akhir 2010, Batavia mematok target dana kelolaan Rp 9,5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Batavia akan menawarkan beberapa produk baru. Ada dua hingga tiga produk baru lagi yang akan mereka luncurkan tahun ini. Selain reksadana terproteksi, Batavia juga akan kembali menawarkan reksadana biasa. "Mungkin dalam bentuk reksadana campuran," terang Karma.

No comments: