Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 1 October 2010

BERITA KOMODITAS

Emas turun pada US$1.309,60 per ounce

Jumat, 01/10/2010 08:21:46 WIB
Oleh: Bloomberg SEATTLE: Emas berjangka turun dari rekor setelah dolar AS menghentikan kemerosotannya dan mengikis permintaan terhadap logam mulia sebagai aset alternatif.

Dolar AS naik sampai 0,4% terhadap enam mata uang utama dipicu survei manajer pembelian Chicago yang lebih tinggi dari perkiraan dan klaim pengangguran AS turun secara tak terduga.

Sebelumnya, dolar AS menyentuh level terendah dalam 8 bulan dan emas meraih rekor US$ 1.317,50 per ounce, membukukan posisi tingginya sepanjang waktu untuk kesepuluh kalinya bulan ini.

"Emas mengikuti sinyal dolar AS. Kita telah melihat pemutaran dalam dolar AS dan premi berisiko kecil beranjak keluar dari perdagangan emas," kata Matthew Zeman, pedagang logam di LaSalle Futures Group, Chicago.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun US$0,70 menjadi US$1.309,60 per ounce pada pukul 2:06 di Comex, New York. Sebelumnya, harga tersebut turun sebanyak 1%.

Olahan emas naik 4,7% bulan ini. Pada kuartal ketiga, emas naik 5,1% yang merupakan keuntungan kuartalan kedelapannya berturut-turut.

"Emas pada saat ini sudah overbought (jenuh beli), tetapi pasar mengalami kesulitan dalam penjualan. Pasar ini masih sangat kuat dan terus mengalami pembelian," kata Zeman.

Emas memperoleh keuntungan 19% tahun ini, menuju perolehan tahunan kesepuluh kalinya berturut-turut atas permintaan akan suatu alternatif untuk saham dan obligasi.


Minyak melonjak ke level tertinggi dalam 7 pekan

Jumat, 01/10/2010 06:56:21 WIB
Oleh: Bloomberg DALLAS: Minyak naik didorong oleh laporan GDP Amerika pada kuartal II dan sinyal kenaikan permintaan setelah klaim pengangguran minggu mengalahkan estimasi ekonom.

Minyak melonjak ke level tertinggi dalam 7 pekan setelah laporan pemerintah mengenai kenaikan pertumbuhan AS sebesar 1,7% tahunan selama kuartal II. Harga minyak juga didorong oleh penurunan klaim pengangguran yang mengindikasikan turunnya persediaan bensin.

"Pasar masih memandang ekonomi sebagai penggerak. Pelaku pasar mencermati kapan perekonomian pulih dan tingginya permintaan mengurangi cadangan," kata Tom Bentz, broker BNP Paribas Commodity Futures Inc.

Minyak untuk pengiriman November naik US$2,11 atau 2,7% menjadi US$79,97 per barel di New York Mercantile Exchange. Kisaran harga bergerak dari US$77,55 menjadi US$80,18, tertinggi sejak 11 Agustus. Kontrak berjangka naik 11% pada September dan 5,7% dalam kuartal III.

Posisi GDP melebihi estimasi median para ekonom pada 1,6%. Meski begitu, angka itu lebih rendah dari posisi kuartal I pada 3,7%. Klaim pengangguran di AS turun sebesar 16.000 menjadi 453.000 selama sepekan yang berakhir 25 September, lebih rendah dari 460.000 perkiraan 47 ekonom. Sementara laporan resmi Departemen Buruh akan dilansir hari ini. Pengangguran berada pada kisaran 10%.

Konsumsi bensin naik 6,1% pekan lalu menjadi 9,38 juta barel per hari, kenaikan sepekan terbesar sejak 19 Februari.

Minyak brent untuk penyelesaian November naik US$1,54 atau 1,9% menjadi US$82,31 pada ICE Futures Europe London, tertinggi sejak 3 Agustus.

No comments: