Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 8 October 2010

BERITA GLOBAL

Data Pengangguran Hadang Wall Street
Nurul Qomariyah - detikFinance

<p>Your browser does not support iframes.</p>

Foto: Reuters
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
New York - Bursa Wall Street ditutup mixed menjelang keluarnya data sektor tenaga kerja AS. Saham-saham komoditas terutama pertambangan mengalami koreksi seiring turunnya harga emas dari titik tertingginya.

Mengawali perdagangan, saham-saham bergerak positif namun selanjutnya sebagian berbalik arah karena optimisme investor soal data tenaga kerja yang membaik memudar.

Pada perdagangan Kamis (7/10/2010), indeks Dow Jones melemah tipis 19,07 poin (0,17%) ke level 10.948,58. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 1,91 poin (0,16%) ke level 1.158,06 dan Nasdaq menguat tipis 3,01 poin (0,13%) ke level 2.383,67.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, klaim manfaat baru untuk pengangguran pada pekan lalu turun lebih dari 2% menjadi 445.000, sementara proyeksi analis adalah adanya kenaikan. Data pekan sebelumnya direvisi dari 453.000 menjadi 456.000.

Namun reaksi pasar masih tetap berhati-hati karena para pialang masih menunggu laporan angka pengangguran, yang akan menjadi indikator arah perekonomian AS. Investor memperkirakan angkanya akan stagnan, namun data itu akan memiliki implikasi yang besar pada kebijakan Bank Sentral AS untuk mendorong lagi perekonomian AS.

"Saya kira pasar akan mengapresiasi angka yang sedikit lebih baik, namun masih memperbolehkan The Fed untuk masuk," ujar Quincy Krosby, analis dari Prudential Financial seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/10/2010).

Sektor material menjadi sektor paling besar yang menyeret S&P 500 ke teritori negatif, menyusul turunnya harga emas dari titik tertinggi dan harga emas yang turun hingga 2%. Indeks Sektor Sumber Daya Alam S&P melemah 0,9%. Saham Newmont Mining tercatat turun 2,6%, Freeport-McMoRan turun 2,4%.

Perdagangan berjalan moderat dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,11 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 9,65 miliar lembar saham.


Pasar Saham AS Tertekan Penguatan Dolar

Jum'at, 8 Oktober 2010 - 07:59 wib
text TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone
Ilustrasi

NEW YORK - Turunnya harga komoditas dan kembali menguatnya dolar Amerika Serikar (AS) menekan pasar saham Akomoditi lemah dan dolar yang lebih kuat menekan pasar saham AS.

Selain itu, Investor juga tampaknya wait and see atas laporan tenaga kerja yang bakal menentukan langkah berikutnya dari The Fed.

Dolar akhirnya balik arah ditengah tren pelemahannya. Kenaikan dolar ini pun membanting harga minyak dan harga emas. Alhasil, Newmont Mining Corp dan Freeport-McMoRan Copper & Gold keduanya anjlok lebih dari dua persen.

Investor memperkirakan data tenaga kerja akan positif, di mana jumlah penganggurtan diproyeksikan bakal menurun. Investor juga bakal terfokus pada data non-farm payrolls.

Di mana laporan non farm payrolls yang akan dirilis itu diharapkan menunjukkan gaji yang tidak berubah pada bulan September. Tapi hal itu memiliki implikasi yang lebih besar untuk pasar berharap bahwa data yang lemah akan mendorong Federal Reserve untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk meningkatkan perekonomian.

"Yang satu ini, sayangnya, masuk ke dalam bidang psikologi ekonomi. Saya pikir pasar akan menghargai (angka) yang sedikit lebih baik, tapi itu masih memungkinkan The Fed untuk masuk" ujar market strategic Prudential Financial Quincy Krosby di Newark, New Jersey seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/10/2010).

Rally euro terhadap dolar terhenti karena para investor melakukan aksi ambil untung. Dolar dan ekuitas memiliki hubungan terbalik karena investor mengambil uang keluar dari saham, dan pasar saham menjadi terpuruk.

Pada penutupan perdagangan hari Kamis (8/10/2010) waktu setempat, Dow Jones Industrial turun 19,07 poin atau 0,17 persen ke 10.948,58. Begitu juga Indeks Standard & Poor's 500 turun 1,91 poin atau 0,16 persen ke 1.158,06 sementara Nasdaq Composite Index naik 3,01 poin atau 0,13 persen ke 2.383,67.


Dolar Menguat, Harga Minyak Terpuruk

Jum'at, 8 Oktober 2010 - 08:40 wib
text TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone
Ilustrasi

NEW YORK - Harga minyak kembali jatuh hingga berada di bawah USD82 per barel pada perdagangan hari Kamis, 8 Oktober 2010 waktu setempat setelah sebelumbnya naik hingga mencapai USD84 per barel pada awal sesi perdagangan.

Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (8/10/2010), benchmark minyak untuk pengiriman November turun USD1,56 dan ada di level USD81,67 per barel di New York Mercantile Exchange.

"Harga minyak mungkin kembali turun dari harga tertingginya baru-baru ini karena harga emas hitam ini telah overbought," kata konsultan energi Cameron Hanover.

Harga minyak mentah berada di atas USD80 pada pekan lalu karena dolar melemah terhadap euro. Analis energi, termasuk editor The Schork Report Stephen Schork mengatakan harga minyak baru-baru berhubungan erat dengan koneksi dolar-euro.

Dolar merupakan mata uang acuan dari harga komoditas, seperti minyak, menjadi lebih murah bagi investor dengan mata uang lainnya ketika turun dolar. Di mana euro naik terhadap dolar lagi pada hari Kamis, mengirimkan dolar ke level terendah delapan bulan, sebelum akhirnya euro kembali melemah.

Padahal, persediaan minyak masih tinggi dan tidak ada tanda-tanda kenaikan permintaah yang signifikan. Energy Information Administration mengatakan persediaan minyak mentah naik hingga tujuh persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Secara mendasar, seharusnya harga minyak melemah. Karena produksi minyak mentah dan penyulingannya lebih banyak saat ini, dan itu menunjukan minyak kelebihan pasokan," kata Schork.

Sementara harga gas alam turun 24,8 sen ke USD3,617 per 1.000 kaki kubik. Ini mencapai titik terendah 52 minggu terakhir di USD3,610 dalam perdagangan. Pada perdagangan Nymex lainnya, untuk kontrak November, heating oil turun 5,60 sen ke USD2,2518 per galon dan bensin turun 3,79 sen untuk menetap di USD2,1180 per galon.

Di London, minyak mentah jenis Brent turun USD1,63 ada ada di posisi USD83,43 per barel di bursa ICE Futures




No comments: