Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Sunday 31 October 2010

EMITEN YANG MERAUP UNTUNG ( kuartal ini )

Kuartal III, pendapatan premi AHAP naik 39,64%
JAKARTA. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) mencetak kinerja yang bagus pada kuartal ketiga. Hingga Sepember 2010, perusahaan asuransi yang melantai di bursa saham tersebut berhasil mengumpulkan pendapatan premi sebesar Rp 73,83 miliar. Angka ini tumbuh 39,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 52,87 miliar.

Direktur Utama AHAP Sunyata Wangsadarma mengatakan, pertumbuhan pendapatan premi tersebut ditunjang oleh keberhasilan tenaga pemasaran dan agen asuransi milik asuransi AHAP dalam menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah. "Kontribusi agen di AHAP mencapai Rp 50%, broker asuransi 26%, dan direct marketing 13%. Saat ini kami punya agen lebih dari 100 orang," ujarnya.

Selain itu, pencapaian positif tersebut juga ditunjang dari hasil pengelolaan pertanggungan resiko (underwriting). Per September lalu, hasil underwriting AHAP mencapai Rp 14,86 miliar atau tumbuh 10,98% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 13,39 miliar.

Kendati begitu, peningkatan hasil underwriting dan pendapatan premi tersebut tidak diikuti oleh hasil investasi. Sebab, pada kuartal ketiga ini, hasil investasi AHAP hanya mencapai Rp 2,64 miliar atau turun 25,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,54 miliar.

Sunyata menerangkan penurunan ini adalah efek dari penurunan dari suku bunga deposito. Tahun ini rata-rata suku bunga deposito sebesar 7%. "Tahun lalu suku bunga deposito diatas 7%. Sebesar 70%-80% dana kami diinvestasikan di deposito untuk menjaga likuditas," tambahnya.

Sunyata optimistis, tahun ini, target pendapatan premi AHAP bisa mencapai Rp 150 miliar. Optimisme tersebut didasari bahwa tren penjualan produk asuransi akan mengalami peningkatan signifikan pada kuartal keempat 2010. "Tahun ini, kami mematok pertumbuhan premi sebesar 40%," terangnya. AHAP masih akan mengandalkan asuransi mobil sebagai penyumbang utama premi. Pada September, asuransi mobil menyumbang 40% dari total premi. Sisanya, personal accident dan asuransi kebakaran masing-masing 13% dan 14%. Sementara, marine cargo menyumbang premi sebesar 5%.


Akhir September, laba bersih BII meroket 326,77%
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) akhirnya membukukan laba bersih. Per akhir September 2010, laba bersih BII tercatat sebesar Rp 415 miliar atau meningkat 326,77% dari periode setahun lalu yang menderita rugi bersih Rp 183 miliar. Pendapatan operasional setelah provisi naik secara fantastis menjadi Rp 612 miliar dari rugi bersih Rp 197 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan kinerja tersebut ditopang oleh kredit yang tumbuh hingga 39% dari Rp 36,5 triliun menjadi Rp 50,8 triliun. Alhasil, BII bisa memperoleh pendapatan bunga bersih hingga Rp 2,55 triliun. Angka ini naik 16% dari Rp 2,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kredit konsumer masih menjadi penopang yang terbesar dari total kredit BII dengan kontribusi sebesar 43%. Pertumbuhan kredit konsumer BII terutama didukung oleh pertumbuhan pada kredit otomotif sebesar 63,8%, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 31,6%, kredit Home Equity sebesar 23%, dan Kartu Kredit sebesar 18%.

Meskipun demikian, BII mengaku telah menurunkan net interest margin ke level 5,8% dari periode sebelumnya sebesar 6,06%. BII beralasan penurunan ini disebabkan oleh persaingan yang ketat pada industri perbankan.

Namun, BII mengaku telah meraup fee based income hingga Rp 1,52 triliun. Perolehan ini terutama bersumber dari peningkatan fee dari kartu kredit, trade finance, remittance, dan fee jasa lainnya.

Sementara itu, dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) BII tumbuh 26% menjadi Rp 55,4 triliun dari posisi setahun lalu yang hanya Rp 43,8 triliun. Sehingga, rasio kredit terhadap DPK BII pun tumbuh dari 82,37% menjadi 91,26%.

Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur BII mengatakan kerja keras dan investasi pada infrastuktur dan tenaga profesional menjadi kunci utama peningkatan kinerja BII. "Kami telah memasuki fase pengembangan produk unggulan. Produk-produk kami untuk segmen tertentu seperti Woman One dan Superkidz, produk tabungan yang ditujukan khusus untuk wanita dan anak-anak telah mendukung pertumbuhan jumlah simpanan," katanya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (29/10).

Tak hanya itu, BII mengklaim telah mengelola kualitas aset. Total penyisihan kerugian berkurang sebesar 40% menjadi Rp 854 miliar dari dari Rp1,4 triliun. "Penurunan provisi ini terutama disebabkan oleh peningkatan kualitas aset BII yang terlihat dari kemampuan Bank dalam mengelola NPL bersih pada level di bawah 2%," imbuh Ridha.

Saat ini, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) anak usaha bank asal Malaysia, Maybank, ini sebesar 13,16%. "Ke depan kami akan melanjutkan pertumbuhan secara agresif untuk mencapai aspirasi kami menjadi bank terbaik pada segmen pasar yang dilayani. Kami berencana untuk memperluas jaringan cabang dengan membuka lebih dari 200 cabang baru dalam tiga tahun mendatang", tutur Ridha.


Trikomsel Raup Laba Rp156,95 Miliar
INILAH.COM, Jakarta - PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 72,83% pada kuartal 3-2010 menjadi Rp156,95 miliar dibanding periode serupa 2009 senilai Rp90,81 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan ke BEI akhir pekan dijelaskan kenaikan laba bersih di kuartal 3-2010 ini disebabkan kenaikan laba usaha dari Rp206,04 miliar menjadi Rp288,01 miliar.

Namun, pendapatan bersih Perseroan turun dari Rp4,09 triliun menjadi Rp3,82 triliun.

Perseroan masih memiliki kewajiban sebesar Rp1,53 triliun, sedang ekuitas bersihnya mencapai Rp807,29 miliar.


Wow! Laba Matahari Naik 2.378,26%
INILAH.COM, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 2.378,26% pada kuartal 3-2010 menjadi Rp5,7 triliun dibanding periode serupa 2009 senilai Rp231,23 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan ke BEI akhir pekan dijelaskan kenaikan laba bersih di kuartal 3-2010 ini disebabkan adanya perolehan pos luar biasa sebesar Rp5,73 triliun.

Sementara Perseroan mencatatkan penurunan laba usaha menjadi Rp40,06 miliar di kuartal 3-2010 dibanding periode serupa 2009 sebesar Rp421,72 miliar. Penjualan bersih Perseroan juga turun dari Rp7,75 triliun menjadi Rp6,52 triliun.

Perseroan masih memiliki kewajiban sebesar Rp2,74 triliun, sedang ekuitas bersihnya mencapai Rp7,92 triliun.

No comments: