Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 1 October 2010

BERITA WALLSTREET

September Ceria di Wall Street
Nurul Qomariyah - detikFinance


Foto: Reuters
New York - Bursa Wall Street menutup September ini dengan catatan kenaikan terbesar sejak 1939. Namun sebagian analis tetap menilai kenaikan pada September ini tidak merefleksikan optimisme yang sesungguhnya akan kondisi perekonomian AS.

Menutup perdagangan di bulan September pada Kamis (30/9/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah 47,23 poin (0,44%) ke level 10.788,05. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 3,53 poin (0,31%) ke level 1.141,20 dan Nasdaq melemah 7,94 poin (0,33%) ke level 2.368,62.

Meski ditutup melemah, namun secara total selama September indeks Dow Jones mencatat kenaikan 7,72$ dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara S&P 500 naik 8,8%.

Padahal September biasanya menjadi bulan yang 'kelabu' untuk Wall Street. Terakhir kali terjadi penguatan indeks Dow Jones pada bulan September adalah pada awal perang dunia II, ketika Dow Jones melesat hingga 13,49%.

Namun tetap saja analis menegaskan kenaikan indeks Dow Jones pada September tidaklah merefleksikan optimisme investor bahwa resesi sudah berakhir dan perekonomian A

Sayangnya, kenaikan indeks saham selama September juga tidak didukung oleh volume transaksi yang besar. Pada akhir September, transaksi perdagangan di New York Stock Exchange hanya 8,76 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata tahun lalu yang mencapai 9,65 miliar lembar saham.


Wall Street Ditutup Melemah di Akhir September

Jum'at, 1 Oktober 2010 - 07:47 wib
text TEXT SIZE :
Widi Agustian - Okezone
Ilustrasi

NEW YORK - Wall Street tampak melemah pada akhir kuartal tiga yang merupakan periode terbaik dalam setahun, padahal data ekonomi tidak terlalu buruk. Walau demikian S&P dan Nasdaq mencatatkan kenaikan tertinggi sejak April 2009 pda kuartal tiga itu.

Di mana track record menunjukan September sebagai bulan terburuk untuk pasar saham, S&P 500 naik 8,8 persen. Pada kuartal ketiga, indeks naik 10,7 persen, yang meruppkan performa terbaiknya dalam setahun.

Perdagangan pun berlangsung volatil, investor tampak terpecah dua. Di mana ada investor yang melakukan aksi beli karena optimis dengan kuartak tiga ini. Setelah naik dan turun bergerak hampir satu persen, akhirnya indeks berakhir sedikit lebih rendah. Namun, S&P 500 tampak berjuang untuk memecahkan resistance 1,145-1,150.

"Sejak September dianggap sebagai bulan yang kuat, banyak yang berpikir bahwa Oktober akan menjadi salah satu menakutkan Jika data dan laba emiten yang akan dirilis memicu kekhawatiran double-dip (resesi). Oktober mungkin bulan untuk S&P untuk berkonsolidasi, setelah rentang perdagangan yang panjang yang kami lihat pada bulan April," kata economist and investment strategist LPL Financial John Canally di Boston seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/10/2010).

Sebuah jajak pendapat oleh Reuters menunjukkan para investor terkemuka di seluruh dunia meningkatkan kepemilikan sahamnya hingga ke tingkat tertinggi dalam tiga bulan pada bulan September, minat atas obligasi pun berkurang. Begitu juga dengan langkah untuk menyimpan dana secara tunai menurun drastis akibbat keyakinan tentang ekonomi global tumbuh.

Pada perdagangan Kamis (30/9/2010) waktu setempat, Dow Jones melemah 47,23 poin atau 0,44 persen ke 10.788,05. Indeks Standard & Poor's 500 turun 3,53 poin atau 0,31 persen ke 1.141,20, demikian juga Nasdaq Composite Index turun 7,94 poin atau 0,33 persen ke 2.368,62.


Aksi jual bluechips bikin bursa AS terpeleset

NEW YORK. Saham-saham di bursa Asia kembali melorot. Aksi jual yang dilakukan investor atas saham-saham dengan performa terbaik beberapa waktu lalu dilakukan di tengah spekulasi membaiknya data perekonomian.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan antara lain: Caterpillar Inc turun 1,6%, American Express Co anjlok 2,3%, dan Apple Inc melorot 1,3%. Sementara, saham Occidental Petroleum Corp naik 2,2%.

Alhasil, pada penutupan pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 terpeleset 0,3% menjadi 1.141,20. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,4% menjadi 10.788,05.

"Hari ini (30/9) merupakan hari terakhir di kuartal tiga. Tak ada yang naik di garis yang lurus. Anda akan banyak melihat investor mengambil posisi keluar dan mengambil untung," jelas Michael James, managing director Wedbush Morgan securities di Los Angeles.

Catatan saja, sepuluh sektor industri yang tergabung dalam indeks S&P 500 serta 30 saham di Dow Jones mengalami kenaikan pada September. Kondisi itu membuat dua indeks acuan tersebut mencatatkan kenaikan positif.

No comments: