Solusi Saham

SELAMAT DATANG DI SOLUSISAHAM SANGAT SENANG JIKA DAPAT MEMBANTU ANDA , SEMUA YANG DATANG SEBAGAI TAMU AKAN TINGGAL SELAYAKNYA SAUDARA

ARTIKEL

Friday 15 October 2010

BERITA GLOBAL

Saham Bank Rontok di Wall Street
Nurul Qomariyah - detikFinance


Foto: Reuters
New York - Rontoknya saham-saham perbankan menyeret bursa Wall Street ke teritori negatif. Saham perbankan rontok menyusul rencana 50 negara bagian di AS untuk melakukan investigasi sektor perumahan AS.

Investor khawatir investigasi itu akan menggerus pendapatan perbankan sehingga mengikis harapan akan hadirnya stimulus perekonomian.

Pada perdagangan Kamis (14/10/2010), indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 1,51 poin (0,01%) ke level 11.094,57. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 4,29 poin (0,36%) ke level 1.173,81 dan Nasdaq melemah 5,85 poin (0,24%) ke level 2.435,38.

Saham-saham perbankan mengalami kemerosotan yang cukup besar, JPMorgan Chase & Co turun 2,8%, Bank of America merosot 5,2% dan indeks bank KBW anjlok 2,6%.

Indeks S&P 500 telah menguat hingga 11,9% sejak 1 September dan volume perdagangan juga sudah mulai besar. Namun rally saham itu akhirnya terhadang oleh anjloknya saham-saham perbankan hingga hampir 3% karena kekhawatiran masalah penyitaan rumah dapat meluas ke sektor kredit dan perekonomian.

"Sebaik yang kita ketahui, pasar benci ketidakpastian dan ini adalah salah satu yang terbesar. Masih ingat kekacauan sektor subprime?" ujar Joe Saluzzi, analis dari Themis Trading seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/10/2010).

Sementara sektor teknologi terus menunjukkan kekuatannya, setelah Google mengumumkan labanya yang melebihi ekspektasi. Raksasa mesin pencari itu sahamnya langsung melesat hingga 9% pada perpanjangan perdagangan.

Volume perdagangan cukup besar, mencapai 9,04 miliar lembar saham, di atas rata-rata tahun ini yang mencapai 8,78 miliar lembar saham.


Minyak naik setelah dolar atas euro lemah

Jumat, 15/10/2010 06:53:18 WIB
Oleh: Bloomberg MELBOURNE: Minyak menguat di New York setelah melemahnya dolar atas euro di tengah meningkatnya angka klaim pengangguran, memperkuat spekulasi kebijakan moneter AS bisa mengikis nilai mata uang tersebut.

Kontrak turun setelah lemahnya dolar atas mata uang utama lainnya di tengah prediksi Fed akan memperpanjang aksi pengurangan kuantitatif. Chairman Fed, Ben S. Bernanke akan berbicara mengenai media dan tujuan kebijakan moneter hari ini di Boston.

“Federal Reserve berusaha menggenjot perekonomian dengan menggelontorkan modal. Kita semua menyadari AS masih terbelit masalah ekonomi dan saya memprediksikan minyak berada di kisaran US$75-US$85,” sebut Mike Sander dari Sander Capital Advisors di Seattle.

Kontrak November naik 28 sen atau 0.3% menjadi US$82.97 per barel di perdagangan eletronik New York Mercantile Exchange, dan sempat meraih level US$82,69 pukul 9:33 waktu Sydney.

Departemen Energi melaporkan simpanan bensin turun 1.77 juta barel menjadi 218,2 juta minggu lalu.

Minyak jenis brent untuk pengiriman November turun 11 sen atau 0.1% menjadi US$84,53 per barel di ICE Futures Europe Londen, kemarin.

No comments: